GELORA.CO - Tokoh asal Papua, Christ Wamea menilai pemerintah telah lalai dengan adanya temuan drone kapal selam pengintai yang diduga milik China.
"Sibuk dengan pembubaran ormas sampe kecolongan ada drone pengintai lolos masuk perairan RI," tulis Wamea dalam aku twitternya @PutraWadapi, Jumat (1/1/2020).
Ia bahkan memberikan apresiasi terhadap seorang nelayan di Pulau Selayar Sulawesi Selatan yang berhasil menemukannya. "Hebatnya yang menemukan drone kapal selam China tersebut justru nelayan. Atau drone dari China masih tetap dianggap biasa oleh penguasa," ungkapnya.
Sibuk dgn pembubaran ormas sampe kecolongan ada drone pengintai lolos masuk perairan RI. Hebatnya yang menemukan drone kapal selam China tersebut justru nelayan. Atau drone dari China masih tetap dianggap "biasa" oleh penguasa.
— Christ Wamea (@PutraWadapi) January 1, 2021
Sebelumnya, seorang nelayan di Pulau Selayar Sulawesi Selatan menemukan drone kapal selam yang diduga milik China. Kapal tanpa awak itu berada di perairan yang dianggap strategis untuk Australia.
Kendaraan bawah air tak berawak atau UUV itu ditemukan pada 20 Desember, namun baru dilaporkan enam hari kemudian. Drone itu memiliki panjang 225 sentimeter, dengan lebar sayap 50 Cm dan antena trailing sepanjang 93 Cm.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam), Azis Syamsuddin, meminta pemerintah khususnya TNI AL dan Badan Keamanan Laut perkuat keamanan bawah laut Indonesia.
Hal itu dikatakannya setelah ditemukan drone pengintai yang diduga milik China yang berbentuk tabung dan memiliki banyak sensor serta pemancar jarak jauh di kedalaman laut Selat Malaka.
"Tentunya ini menjadi perhatian khusus dan sangat berbahaya bagi keamanan NKRI, hal seperti ini perlu ditangani dengan serius dengan memodernisasi peralatan kontra-surveillance," kata Azis dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/1/2020).[]