GELORA.CO - Nursaman alias Nur, pria berusia 70 tahun yang disebut-sebut sebagai gelandangan yang ditemui Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku tidak tinggal bersama keluarganya.
Saat ditemui Kantor Berita Politik RMOL di Jalan Minangkabau Timur, Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (7/1), Nur mengaku bahwa dirinya yang ditemui oleh Risma saat bangun tidur di depan ruko di daerah Thamrin, Jakarta Pusat.
Bahkan, saat ditunjukkan foto gelandangan yang ditemui Risma, Nur mengakui bahwa itu dirinya.
Nur pun bercerita soal kehidupan pribadinya dan alasannya dia tidur dimanapun tempat yang berubah-ubah.
Kata Nur, ia masih mempunyai keluarga yang tinggal di sekitaran Jalan Minangkabau Timur ini. Dimana, anaknya tinggal dan membuka usaha jual kursi kantoran. Sedangkan istrinya, jualan es kelapa dan warung kecil.
"Yang (jualan es) kelapa Iin namanya, istri saya. Anak sama menantu yang jual (kursi), yang ijo (warna tembok ruko jual kursi) itu," ujar Nur kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/1).
Sementara itu, Nur juga mengakui bahwa istrinya mempunyai rumah dicsekitaran usaha es kelapanya. Namun, rumah tersebut dikontrakkan.
Nur pun merasa tidak dipedulikan oleh keluarganya itu. Sehingga, ia lebih memilih untuk tidur di trotoar ataupun depan ruko orang.
"Ya gak dipeduliin, dia tuh (anaknya yang jual kursi kantoran) kalau ngasih saya tuh kaya ngasih jajan anak kecil, Rp 10 ribu buat beli rokok. Kalau Rp 50 ribu atau Rp 20 ribu aja udah buat makan," katanya.
"Kalau istri mata duitan. Aturan kan rumah yang di belakang nih, 'pak Nur, ini tempatin aja'. Harusnya kan gitu. Nah ini malah di kontrakin, berarti kan mata duitan dia," sambungnya.
Bahkan kata Nur, dirinya mengaku tidak diajak untuk tinggal bersama keluarganya.
"Enggak (diajak tinggal bareng). Iya dibiarin. Iya, kalau siang (tidur) disitu, kalau hujan disana (nunjuk sebuah trotoar yang biasa jadi tempat tidurnya)" pungkasnya.
Sebelumnya, seorang ibu-ibu yang merupakan tetangga tempat istrinya berjualan es kelapa menyebut bahwa Nur merupakan orang kaya.
"Iya kenal, sering disini dia," ujar ibu yang mengenakan kerudung berwarna merah muda kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/1).
Menurut Ibu yang membuka usaha fotokopian ini, Nur merupakan orang kaya yang mempunyai usaha sendiri. Yaitu, usaha jual kursi kantoran, usaha es kelapa dan bensin eceran.
"Emang disini dia. Emang iya dagang dia. Yang dagang kursi itu dia, yang dagang kelapa itu dia, dagang bensin dia. Kalau lukisan lain orangnya. Ah kaya dia ini," ungkapnya.
Bahkan kata Ibu ini, Nur juga mempunyai rumah di perkampungan dibelakang usaha fotokopiannya.
"Rumahnya di belakang juga ada. Kaya dia ini," terangnya.
Selain itu, Nur juga bukanlah pemulung seperti saat ditemui oleh Risma.
"Dia nggak pemulung, emang begitu penampilannya," tegasnya.
Ibu ini pun juga merasa kaget jika pria berambut putih panjang ini disebut sebagai gelandangan atau pengemis.
"Dia ngaku orang susah, padahal kalau saya pikir dia kaya, pikir aja itu rumahnya juga jual kursi, dagang kelapa, dibelakang ada rumahnya. Ada anaknya menantunya, ada cucunya juga," pungkasnya.
Warung es kelapa yang merupakan tempat usaha Istri Nur juga terdapat usaha jual bensin eceran. Sedangkan sebelah kirinya terdapat penjual gambar, lukisan atau foto yang bergambar Presiden Soekarno, Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristiyanto dan beberapa petinggi PDIP lainnya.
Di atas warung es kelapa tersebut juga berkibar bendera PDIP dan terdapat dua spanduk yang berlogo PDIP.(RMOL)