GELORA.CO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Toilet Nasional. Ini merupakan jawabannya atas pesan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjdaitan yang ingin agar WC di tempat wisata dibenahi.
Kepada media, Sandiaga mengatakan, program Satgas Toilet Nasional ini akan dia kerjakan dalam setahun ke depan. Dalam pelaksanaannya ia akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pentahelix pariwisata yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
Langkah ini ia ambil usai melakukan sejumlah kunjungan ke destinasi top di Indonesia. Ia pun mengakui, kualitas toilet di tempat wisata masih jauh dari standar. Salah satunya, pengalamannya ketika mampir ke Adian Nalambok di sekitar Danau Toba.
"Yang membuat saya terkejut adalah ketika saya menggunakan toiletnya. Destinasinya super prioritas tapi toiletnya sangat tidak berkualitas," katanya.
Melihat hal itu, Sandiaga Uno mengaku langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar mereka merenovasi toiletnya. Akhirnya, semua pihak sepakat untuk membenahi toilet dalam 3 bulan.
"Saya langsung bergerak dan dengan dukungan beberapa rekan-rekan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, kita sepakat dari pemiliki sampai pemda dan instansi terkait dalam 3 bulan ke depan dapat membenahi Adian Nalombok tersebut," ujarnya.
Contoh lain ketika ia bertamu ke Pantai Kuta di Badung, Bali. Saat itu ia melihat langsung hasil revitalisasi toilet di sana yang sudah sesuai standar.
"Saya mengalami sendiri bagaimana program kita untuk merevitalisasi dua lokasi toilet dan shower di Pantai Kuta di Badung yang berhasil dieksekusi dan diapresiasi masyarakat, termasuk juga oleh Bang Hotman Paris yang mencoba sendiri," kata dia.
"Itu adalah kualitas yang bisa dianggap sebagai program yang sudah berjalan dan kita harus ingatkan ini di 5 destinasi super prioritas dan saya akan membentuk Satgas Toilet Nasional," ia melanjutkan.
Nantinya, Satgas Toilet Nasional ini juga diminta untuk memperhatikan budaya dan kearifan lokal masyarakat. Ini terkait dengan cara penggunaan toilet yang bisa jadi berbeda-beda di setiap daerah.
"Kita melihat bahwa ada budaya kearifan lokal yang harus kita pastikan di setiap perbaikan toilet. Hal-hal kecil seperti toilet jongkok, bagaimana lantai tidak boleh basah, harus kering dan lain sebagainya. Karena 5 destinasi super prioritas ini adalah kelas dunia sehingga kita harus menghadirkan fasilitas yang juga kelas dunia," papar Sandiaga Uno. []