GELORA.CO - Satgas Penanganan COVID-19 turut menyampaikan rasa bela sungkawa atas rentetan bencana alam yang terjadi di Indonesia.
Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah ada 154 bencana alam terjadi di Indonesia sejak awal tahun.
"Kami ucapkan bela sungkawa atas kejadian bencana yang bertubi-tubi di tengah pandemi yang sedang terjadi saat ini. BNPB mencatat dalam rentan dari tanggal 1 sampai 18 Januari sebanyak total 154 bencana alam terjadi di Indonesia," kata Jubir Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dalam siaran langsung di Youtube BNPB, Selasa (19/1/2021).
Ia menyebut mayoritas bencana alam yang terjadi ialah banjir, angin ribut hingga longsor. Ia menambahkan dari total bencana alam yang terjadi itu tercatat ada 140 korban meninggal dunia dan 776 luka-luka.
"Dari sekian banyak bencana alama sudah merenggut 140 korban jiwa dan 776 orang luka. Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini serta cuaca ekstrem mengakibatkan bencana banjir di beberapa tempat seperti Malang dan Puncak Bogor," sebutnya.
Ia menjelaskan secara geografis dan geologis Indonesia memang merupakan negara yang rawan bencana. Untuk itu, ia mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk selalu meningkat kewaspadaan.
"Secara geografis dan geologis Indonesia ini rawan bencana alam. Untuk mengurangi dampak bencana sudah jadi kewajiban masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan untuk meningkatkan rasa kesiapsiagaan. Sesuai surat edaran yang dikerluarkan Kemendagri, Pemda juga diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan, memobilisasi segala kekuatan dalam rangka penanggulangan bencana," tuturnya.
Selain itu, Wiku menambahkan Presiden Joko Widodo secara langsung telah meninjau lokasi bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat. Hal itu dilakukan untuk memastikan penanganan korban bencana berjalan kondusif di tengah pandemi Corona.
"Pada hari ini juga Presiden didampingi Kepala BNPB meninjau langsung lokasi gempa di Majene dan Mamuju Sulbar, setelah sebelumnya meninjau lokasi banjir di Kalimantan Selatan guna memastikan penanggulangan bencana di tengah pandemi berjalan kondusif," ujarnya.
Ia juga mengingatkan kepada Pemerintah Daerah mewaspadai terjadi penularan COVID-19 di lokasi-lokasi pengungsian. Sebab, menurutnya lokasi pengungsian menjadi lokasi rawan terjadi penularan COVID.
"Pengungsian sebagai daerah yang riskan penularan. Kami berharap Pemerintah Daerah didukung Pemerintah Pusat dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularan COVID di tempat pengungsian. Kami juga berterima kasih kepada petugas dan relawan yang juga membantu korban bencana hingga hari ini. Kami ingatkan kembali petugas agar tetap mematuhi protokol kesehatan," tutur Wiku.(dtk)