GELORA.CO - Kunjungan Bupati Jombang Mundjidah Wahab meninjau banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben diwarnai aksi protes dari seorang warga.
Pria ini melampiaskan amarahnya sembari menantang Bupati untuk tinggal di tengah banjir agar mengetahui penderitaan warga.
Insiden ini terjadi saat Mundjidah bersama sejumlah pejabat Forkopimda dan Kepala OPD Pemkab Jombang meninjau kondisi banjir di sebelah barat Dusun Beluk. Sekitar pukul 12.30 WIB, seorang pria tiba-tiba menghampiri rombongan Bupati sambil marah-marah.
Pria yang memakai kaus dan celana biru ini melampiaskan amarahnya ke Bupati Jombang. Dia bahkan menantang Mundjidah untuk tinggal di tengah banjir selama satu minggu.
"Percuma rene, ayo melbuo nek wani. Ayo melbu, nginepo nang kene sak minggu (Percuma ke sini, ayo masuk kalau berani. Ayo masuk, menginaplah di sini satu minggu)," teriak pria yang mengaku warga Dusun Beluk tersebut, Rabu (13/1/2021).
Polisi dan sejumlah orang lainnya berupaya meredam amarah pria ini sambil menggiringnya menjauh dari rombongan Bupati Jombang. Namun, pria yang enggan menyebutkan namanya ini menolak untuk bersabar.
"Ga sabar Pak, aku duwe wong tuwek (tidak bisa sabar Pak, saya punya orang tua)," ujarnya kepada polisi.
Sebelum kembali ke tempat tinggalnya yang terendam banjir, pria ini menjelaskan alasannya marah ke Bupati Jombang. Dia kesal lantaran banjir di kampungnya selama dua pekan tak kunjung surut.
Sejauh ini, pemerintah belum bisa menuntaskan persoalan banjir tersebut. Banjir akibat meluapnya Sungai Avour Watudakon di Dusun Beluk terjadi sejak Jumat (1/1).
"Dibandingkan tahun lalu sama sekarang, kenapa kok ada proyek (saringan sampah di Dam Siphon Avour Watudakon), banjirnya tambah lama. Tak ada solusi itu. Permintaan warga satu, jebol (saringan sampah) ga ada kata lain," teriaknya sambil mengacungkan tulunjuknya ke atas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Abdul Wahab membenarkan adanya insiden tersebut. Menurut dia, saat itu Bupati Mundjidah usai meninjau kondisi banjir dan menyerahkan bantuan kepada para korban.
"Iya, tapi ibu (Bupati Mundjidah) kan sudah selesai, ibu sudah mau pulang. Banyak pejabat, termasuk saya sudah di mobil. Ibu diminta warga ngomong-ngomong. Untuk ya memberikan semangatlah," jelasnya.
Wahab berpendapat, pria tersebut melampiaskan amarahnya ke Bupati Jombang karena jengah dua pekan hidup di tengah kepungan banjir. "Dalam suasana seperti itu, apalagi lebih dari satu minggu mereka hidup di tengah-tengah air, siapa yang tidak stres. Cuman masalahnya ada warga yang bisa menahan emosinya, ada yang tidak," tuturnya.
Meluapnya Avour Watudakon mengakibatkan sekitar 200 rumah penduduk di Dusun Beluk terendam banjir sejak Jumat (1/1). "Ketinggian air paling dalam di jalan sampai 1 meter. Kalau di rumah-rumah paling tinggi 80 cm," pungkas Wahab.(dtk)