GELORA.CO - Aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di sejumlah ruas jalan dan sudut kota di DKI Jakarta masih menjadi perbincangan hangat.
Risma dianggap hanya ingin mencari tenar alias pencitraan. Bahkan, ada yang menyebut Risma menjadi menteri hanya sebagai "jalan penghubung" menuju kursi Gubernur DKI Jakarta.
Kekinian, muncul kelompok relawan Pasukan Tri Rismaharini (Pasutri) yang menginginkan Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Parameter Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan, bahwa tidak ada yang salah dari aktifitas pencitraan Risma. Baginya, pencitraan adalah hal lumrah.
"Pencitraan itu hukumnya wajib bagi politisi dan pejabat. Justru aneh kalau pejabat publik alergi pencitraan," ujar Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/1).
"Pencitraan itu biasa di politik. Tapi yang penting pencitraan itu harus nyata hasilnya," imbuh akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Adi juga mengingatkan, kepada pendukung Risma untuk tidak perlu perlu baper soal aksi blusukan yang dituding pencitraan.
"Yang penting blusukannya itu hasilnya sesuatu yang nyata. Misalnya pemulung, orang miskin, dan terlantar yang ditemui kadar hidupnya dibuat layak," tandasnya.(RMOL)