GELORA.CO - Penyelidikan benda berbentuk rudal yang diduga kapal nirawak (drone) bawah laut yang ditemukan di Laut Selayar, Sulawesi Selatan, mulai menemui titik terang. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono akan menjelaskan terkait temuan itu besok (4/1) di Ancol, Jakarta Utara.
"Besok silakan hadir di Pushidrosal Ancol, pukul 08.30 WIB. Bapak Kasal yang akan berikan konferensi pers," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono melalui pesan singkat, Minggu (3/1/2021).
Ketika ditanya lebih lanjut apakah dugaan drone tersebut dari China benar atau tidak, Julius mengatakan bahwa Yudo-lah yang akan mengungkapnya.
"Besok saja biar jelas," tandasnya.
Seperti diketahui, benda yang diduga drone bawah laut yang ditemukan di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih jadi teka teki. Belum ada kejelasan soal pemilik dan fungsi benda tersebut hingga dibawa nelayan ke daratan.
Konfirmasi pertama disampaikan TNI AU. TNI AU telah melakukan konfirmasi ke Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin. TNI AU memastikan benda tersebut bukan bagian dari pesawat tempur ataupun drone yang milik mereka.
"Jadi kita bisa pastikan benda tersebut bukan bagian dari pesawat yang beroperasi di Lanud HND (Hasanuddin). Kita pastikan bukan material TNI AU, kan di HND ada Sukhoi, dan itu bukan bagian dari pesawat tersebut. Bukan drone kita (juga)," kata Kadispenau Marsma Indan Gilang Buldansyah saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (28/12).
Benda itu awalnya ditemukan nelayan bernama Saeruddin (60) saat memancing di perairan Selayar. Dia memutuskan membawa benda bersayap itu ke rumahnya di Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Selayar.
Sepekan tersimpan, benda tersebut dievakuasi ke Markas Komando Rayon Militer (Koramil) Pasimarannu pada Sabtu (26/12). TNI memutuskan mengangkut drone tersebut dari rumah Saeruddin untuk mencegah hal tak diinginkan.
"Jadi tujuan saya mengambil langkah itu, mengamankan jangan sampai benda itu mengandung unsur berbahaya, merugikan masyarakat, makanya saya segera amankan," kata Danramil Pasimarannu Kapten Infanteri Syamsuddin saat dihubungi detikcom, Selasa (29/12).
Kapten Syamsuddin mengaku tak memeriksa benda tersebut. Pihaknya lalu melaporkan temuan drone itu ke pimpinan. Saat ini benda tersebut telah diserahkan kepada TNI AL.
Benda seberat 175 kilogram dan panjang sekitar 225 sentimeter (cm) itu kini telah berada di Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar (Lantamal VI Makassar). (*)