GELORA.CO - Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Laut (Dislambair) TNI AL berhasil menemukan kotak hitam berisikan flight data recorder (FDR) di perairan Tanjung Kait, Tangerang, Selasa sore sekitar 16.15 WIB (12/1) di kedalaman 18 meter.
Hingga saat ini satuan tugas dari TNI AL yang terdiri dari Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) I Marinir, Detasemen Jalamangkara, Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) masih melakukan pencarian satu blackbox lagi berisikan cockpit voice recorder/CVR (perekam suara kokpit).
Serma Mar Hendra Syahputra menyampaikan untuk mencari CVR, satuannya tidak melakukan teknik khusus.
Dijelaskan Hendra, timnya hanya berbekal alat ping locator portable yang dibekali oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari KRI Rigel.
“Sebenarnya sama saja, tetap kita menggunakan alat dari KNKT yaitu ping locator karena dari ping locator kita mengetahui posisi dari benda tersebut minimal kita bisa mengetahui radius 10 meter,” ucap Serma Hendra ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (14/1).
Penemu pertama blackbox Lion Air 2018 lalu ini mengatakan, kendala yang ada di bawah air saat penyelaman hanya lumpur yang tebal dan pekat.
Imbasnya, mengaburkan pandangan para penyelam.
“Akan tetapi kita tetap bisa melaksanakan pencarian walaupun kendalanya lumpur,” imbuhnya.
Untuk pencarian blackbox hari ini, kata Hendra, Yon Taifib menggunakan teknik seperti pengambilan puing-puing badan pesawat dan tubuh korban seperti biasa.
“Tekniknya tadi mengambil puing-puing untuk dinaikkan, dan mencari di dalam lumpur kita menggali lumpur tersebut sesuai dengan lokasi yang ditunjukkan oleh ping locator,” tandasnya.[rmol]