GELORA.CO - Permadi Arya atau Abu Janda membagikan sebuah video dan siaran pers berupa penerimaan maaf dari Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofi'i Mukhlis soal cuitan 'Islam arogan'. Video dan siaran pers itu dibagikan ke sejumlah wartawan melalui aplikasi pesan singkat.
Sekjen BKN Zainal membenarkan ketua umumnya menerima permintaan maaf yang disampaikan Abu Janda. Dia juga menyebut video yang dibagikan Abu Janda benar berasal dari Rofi'i.
"Benar, iya. Kita sudah ada pembaruan secara struktur, saya Sekjen, Kiai Rofi'i, itu Gus Rofi'i itu Ketua Umum," ujar Zainal saat dikonfirmasi, Minggu (31/1/2021).
Zainal mengatakan pertemuan BKN dengan Abu Janda dilakukan pada Sabtu (30/1/2021). Keduanya bertemu di Taman Mini Indonesia Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
"(Pertemuan) kemarin hari Sabtu di Taman Mini," ucapnya.
Dalam video yang disebarkan Abu Janda, Rofi'i mengaku menunggu Abu Janda selama 4 jam untuk meminta klarifikasi terkait cuitan 'Islam arogan'. Setelah bertemu dan mendengarkan keterangan langsung, BKN meyakini tak ada niat yang dilakukan Abu Janda soal 'Islam arogan'.
"Alhamdulillah sore tadi saya selaku ketua umum BKN, Barisan Ksatria Nusantara, berhasil walaupun menunggu sampai 4 jam lebih yaitu menanti kedatangan Sau Abu Janda atau Permadi Arya dan alhamdulillah Abu Janda bertemu dengan kita dan para Kiai semuanya untuk melakukan tabayun dan klarifikasi, dan hasilnya kami berkeyakinan bahwa Abu Janda atau Permadi tidak ada niatan sedikit pun untuk menghina Islam," katanya.
Rofi'i mengatakan BKN juga telah menerima maaf Abu Janda. Menurutnya, Abu Janda meminta maaf dengan cara yang tulus tanpa paksaan.
"Apalagi Abu Janda sendiri ketika saya tanya kamu agamanya apa? 'Islam Gus'. Nah yang kedua, minta maaf atas kesalahpahaman, itu Abu Janda menyampaikan dengan tulus dan ikhlas tanpa ada unsur keterpaksaan."
"Maka dari itu, kami selaku pengurus Barisan Ksatria Nusantara yang mana di dalamnya juga ada para kiai-kiai, dengan ini menyampaikan permohonan maaf Saudara Abu Janda kami terima dan insyaallah kami maafkan," katanya.
Sebelumnya, cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain. Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan ini dipublikasikan pada Minggu (24/1).
Cuitan ini pun berujung pada pelaporan Abu Janda oleh Medya Rischa kemarin, Jumat (29/1). Laporan Medya diterima dengan nomor: LP/B/0056//I/2021/BARESKRIM.
Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan Abu Janda pada Senin (1/2). Penyidik pun telah mengantongi tanda terima surat tersebut.
Secara terpisah, Abu Janda memastikan akan memenuhi panggilan polisi. Dia mengatakan sebagai warga negara harus taat hukum.
"Ya harus dong, kita warga negara harus taat hukum ya, warga negara yang baik," kata Abu Janda saat dihubungi detikcom, Sabtu (30/1).(dtk)