GELORA.CO - Sejak November 2020 lalu, Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Margaluyu di Kasemen, Kota Serang difungsikan tempat rumah singgah covid-19.
Rumah singgah yang diperuntukan untuk kasus terkonfirmasi positif orang tanpa gejala (OTG) lantaran muncul kelaster keluarga Covid-19 di Kota Serang.
Akan tetapi, di awal tahun 2021, Rusunawa tersebut ditutup sementara karena terkendala dianggaran.
Pasalnya, Anggaran Belanja Tak Terduga (ABTT) untuk menopang kebutuhan operasional rumah singgah itu sudah habis.
"Rusunawa ditutup sementara, karena anggaran BTT kemarin hanya sampai tahun 2020. Kemudian di Tahun 2021 kita tidak bisa langsung menganggarkan begitu saja, orang gaji kita aja telat," ucap Walikota Serang Syafrudin dikutip Kantor Berita RMOLBanten, Kamis, (7/1).
Dia menjelaskan, sambil menunggu proses penganggaran tahun 2021, pihaknya telah mengungsikan para OTG di rumah singgah tersebut untuk melakukan isolasi mandiri dan ada juga yang dialihkan ke rumah sakit.
"Kita sudah panggil Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang terkait pengajuan anggaran. Sementara itu para OTG itu kita ungsikan, ada yang isolasi mandiri dan ada yang dialihkan ke rumah sakit. Dari pada mereka tidak dikasih makan," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Hikmat Sumantri mengatakan, rusunawa tersebut akan dibuka kembali setelah ada bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemprov Banten.
"Untuk anggaran selanjutnya tidak menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Kalau kemarin kan kami pakai dana biaya tak terduga (BTT). Jadi sekarang mengandalkan bankeu," pungkasnya.(rmol)