GELORA.CO - Pandemi COVID-19 menyerang siapapun tak pandang bulu. Di Jawa Tengah sudah ada 218 anggota polisi yang terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 dan 33 di antaranya meninggal dunia.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, mengatakan anggotanya yang terpapar COVID-19 mayoritas merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan sudah langsung ditangani.
"Yang terkonfirmasi 218, yang meninggal 33. Penanganan di rumah sakit kita. Status OTG," kata Luthfi dalam jumpa pers akhir tahun di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (30/12/2020).
"Itu tersebar di jajaran polres-polres," ilanjutnya.
Luthfi menjelaskan, antisipasi jika ada anggota yang terpapar sudah dilakukan dengan menyiagakan urusan kesehatan di setiap Polres termasuk ruang karantinanya. Khusus di Kota Semarang, fasilitas itu juga bisa melayani masyarakat umum.
"Kabiddokes sudah ambil kebijakan. Di urkes sudah siapkan tempat isolasi mandiri kecuali Semarang karena tidak hanya untuk anggota tapi juga masyarakat umum," jelasnya.
Antisipasi agar terhindar dari COVID-19 saat bertugas menurut Luthfi juga ditekankan. Contohnya pada operasi Lilin Candi yang masih berjalan, petugas di lapangan selalu membawa bekal berisi hand sanitizer hingga obat atau jamu.
"Setiap hari upgrade anggota kita. Kapolres komitmen jaga anggota masing-masing. Beri obat bisa empon-empon, vitamin. Anggota Operasi Candi bawa gembolan vitamin, coklat, hand sanitizer, semua harus punya. Dalam rangka beri motivasi dan stamina," jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyinggung soal korban jiwa akibat virus corona di kalangan anggota Polda Jawa Timur. Sejauh ini, katanya, ada 60 anggota kepolisian di Polda Jatim yang meninggal dunia.
"Banyak korban yang jatuh baik TNI-Polri maupun tenaga kesehatan. Kami sendiri [Polda Jatim] sudah ada 60 orang yang meninggal dunia, di TNI juga ada puluhan kata Pak Pangdam, begitu juga jajaran Pemda," kata Nico di Mapolda Jatim, Selasa (29/12). (*)