GELORA.CO - Bencana tanah longsor kembali terjadi di Jawa Barat, tepatnya di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyampaikan perkembangan terkini proses evakuasi warga, korban, dan rumah rusak.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (11/1), pukul 23.53 WIB, tim gabungan yang dipimpin oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi 13 warga yang tertimbun longsor.
"Dampak korban luka-luka tercatat warga luka berat 3 orang, luka ringan 26 dan hilang 26. Sedangkan warga terdampak, mereka mengungsi secara tersebar di rumah penduduk," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB, Raditya Djati, dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/1).
Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang menyebutkan, ada 14 unit rumah dan 11 unit tempat ibadah rusak berat akibat tertimbun tanah lonsor yang terjai pukul 16.00 WIB dan pukul 19.00 WIB saat longsor susulan terjadi.
"Longsor pertama dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur tanah labil," jelas Raditya Djati.
Adapun hingga saat ini, Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor menginformasikan proses evakuasi terkendala cuaca hujan di sekitar lokasi bencana. Hujan yang turun tersebut sangat berpengaruh pada kondisi tanah yang mengharuskan tim gabungan berhati-hati memantau pergerakan tanah.
"Proses evakuasi sempat dihentikan sementara karena kondisi hujan. Di samping itu, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala dengak akses jalan sempit dan pergerakan orang," ungkap Raditya.
Atas bencana tanah longsor ini, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor pada 9 - 29 Januari 2021. Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati 21/2021 tentang penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinagor, Kabupaten Sumedang.
"Dalam merespons kondisi darurat, BNPB memberikan bantuan logistik berupa masker dan makanan siap saji. Selain bantuan logistik, BNPB juga menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) pada Minggu 10 Januari," ucap Raditya Djati.
"Kepala BNPB, Doni Monardo, menyerahkan kepada Bupati Sumedang bantuan DSP sebesar Rp 1 miliar," pungkasnya. (RMOL)