GELORA.CO - Tersangkutnya dua menteri dari PDIP dan Gerindra akan berdampak negatif bagi elektabilits partai tersebut menghadapi pemilihan umum tahun 2024 mendatang.
Pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran mengatakan, anjloknya elektabilitas pernah terjadi pada Partai Demokrat.
Menurut Andi, skema "batutulis jilid 2" yang akan mengkawinkan Prabowo Subianto dan Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden akan berubah total.
Skema batu tulis jilid 2 disinyalir sebagai salah satu kesepakatan saat Prabowo diajak bergabung ke koalisi pemerintahan Joko Widodo.
Salah satu kesepakatan politiknya adalah mengkawinkan Prabowo sebagai calon presiden dan Puan Maharani sebagai calon wakil presiden.
"Terjadi maka bisa diprediksikan skema politik ‘Batutulis jilid 2’ akan berubah total. Pertanyaanya adalah, apakah kedua partai tersebut bisa melakukan recovery kepercayaan publik?," demikian kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sein (7/10).
Dalam analisa Andi, peristiwa operasi tangkap tangan pada Edhy Prabowo dan Juliari Batubara makin menjauhkan perjalanan politik Ketum Partai Gerindra itu menuju kursi RI 1.
Apalagi, ditambahkan andi, saat ini Prabowo sudah ditinggalkan pendukung ideologisnya usai pilihannya bergabung menjadi barisan pemerintahan Joko Widodo.
"Prabowo telah ditinggalkan pemilih ideologis yang mendukungnya dalam Pilpres 2019 yang lalu," kata Andi.
Lebih lanjut Andi melihat, dalam beberapa survei figus Puan masih belum mencukupi untuk merebut kursi RI 2 di Pilpres 2024 mendatang.
"Sementara bagi Puan, hingga saat ini elektabilitasnya tidak cukup mumpuni untuk bertengger di posisi papan atas kandidat presiden 2024," demikian kata Andi. []