GELORA.CO - Penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo disebut-sebut karena sikap kritis beberapa kader Partai Gerindra kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sebut saja kader Partai Gerindra Fadli Zon, yang kerap kali mengkritisi pemerintah. Padahal, Gerindra sendiri diketahui telah menjadi bagian dari koalisi Istana.
Wartawan senior Hersubeno Arief mengaku tidak sependapat dengan pandangan itu.
Hersu, begitu sapaan akrabnya, mengatakan telah lama mengenal Fadli Zon sejak jaman mahasiswa. Sehingga, dia paham pada konsistensi jiwa kritis pada Fadli.
“Jaman dia mahasiswa dengan sikap konsistensinya, saya tidak melihat bahwa bagian dari permainan itu,” ucap Hersu dalam acara diskusi virtual "Tanya Jawab Cak Ulung: Kemesraan Jokowi-Prabowo Segera Berlalu?", Kamis (3/12).
Dia mengatakan Fadli Zon saat ini telah disingkirkan oleh Gerindra dengan tidak memiliki jabatan strategis baik di parlemen maupun di Partai Gerindra.
Atas dasar tersebut, kemungkinan Fadli Zon bisa bersikap kontroversial dari parpol yang dinaunginya.
“Kalau kita lihat posisi Fadli Zon yang tersingkir dari Gerindra, kalau enggak salah juga cuma jadi anggota biasa di Komisi I DPR RI, kemudian di Gerindra di posisinya bukan di Waketum, wakil dewan pembina ya, tapi yang jelas posisi dia sudah mulai tersingkirkan dari Pak Prabowo,” katanya.
Meski begitu, kata dia, satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah kedekatan Fadli Zon dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Meskipun kita tahu bahwa sebetulnya di antara semua orang Gerindra kalau kita urut-urut, sebenarnya justru Fadli Zon dan Ahmad Muzani (Sekjen Gerindra) ini yang loyalis sejati Pak Prabowo ini. Dia sudah berteman dengan Pak Prabowo sejak masih aktif di dunia militer,” tandasnya. []