GELORA.CO - Kerumunan pengunjuk rasa di Albania bersorak setelah menghancurkan pohon Natal besar di Ibu Kota Tirana di tengah demonstrasi memprotes kematian seorang pria yang ditembak polisi karena diduga melanggar jam malam Covid-19.
Rekaman yang di-posting online menunjukkan para demonstran membakar pohon Natal itu sebelum mendorongnya. Media lokal melaporkan bahwa beberapa orang melemparkan proyektil ketika kerumunan berkumpul di luar kementerian dalam negeri dan kantor perdana menteri.
Diwartakan RT, para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Sander Lleshaj, yang mengatakan bahwa polisi sedang menyelidiki keadaan seputar pembunuhan Klodian Rasha oleh petugas pada Selasa (8/12/2020).
Awalnya, polisi mengatakan Rasha tidak berhenti saat diperintahkan dan membawa senjata, namun kemudian mengubah keterangan itu. Petugas yang terlibat dalam penembakan itu telah ditangkap dan penyelidikan tengah dilakukan.
Dua petugas polisi, seorang demonstran, dan seorang jurnalis dilaporkan terluka dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan penegak hukum pada Rabu (9/12/2020). Polisi menembakkan gas air mata dalam upaya membubarkan kerumunan yang berkumpul dan melanggar pembatasan Covid-19.
Pembatasan Covid-19 Albania saat ini mencakup batasan 10 orang berkumpul sekaligus, penggunaan masker wajah dan jam malam wajib.
Dalam 24 jam terakhir, 752 kasus Covid-19 baru dilaporkan oleh pejabat Albania, menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di sana selama pandemi menjadi 44.436. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa 15 orang lagi telah meninggal akibat virus tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 936. []