GELORA.CO - Forkopimda DKI Jakarta bertemu sejumlah tokoh agama di Kodam Jaya. Mereka membacakan ikrar kebangsaan, yang salah satu isinya menolak kaum intoleran.
Pembacaan ikrar kebangsaan itu dipimpin oleh Habib Luthfi bin Yahya di Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Jaktim, Rabu (23/12/2020). Hadir juga dalam pertemuan tersebut di antaranya Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza, serta perwakilan PGI, Walubi, hingga Matakin.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan pertemuan ini bertujuan menjaga keutuhan Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya, Pangdam Jaya Jayakarta, dengan acara Silaturahim Kebangsaan ini, (diadakan) untuk keutuhan kebinekaan dalam rangka keutuhan dan kedamaian serta menuju Indonesia maju yang sudah diprogramkan oleh pemerintah," kata Mayjen Dudung.
Dudung menambahkan TNI siap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Dia mengatakan TNI, pemerintah daerah (pemda), dan polisi akan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mempererat seluruh elemen bangsa.
"Sehingga mereka merasa damai, tenteram, bersatu menuju cita-cita Indonesia maju," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Habib Luthfi bin Yahya menerangkan pertemuan Forkopimda DKI Jakarta dengan tokoh agama adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Habib Luthfi mengatakan pertemuan ini akan memperkokoh masyarakat Indonesia.
"Rekan-rekan yg saya hormati, pada siang kali ini diajak oleh Pangdam kita dalam rangka (untuk) lebih memperkuat, memperkokoh kebinekaan Indonesia Maju dan damai, (serta) dijauhkan satu hal yang mengakibatkan perpecahan di dalam bangsa yang sangat saya cintai. Semoga dengan adanya (pertemuan) siang hari ini, saya sangat mendukung prakarsa apa yang dilakukan oleh Pangdam Jaya," ucap Habib Luthfi.
Dalam acara ini, Mayjen Dudung, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza, dan beberapa perwakilan tokoh agama membacakan ikrar kebangsaan. Habib Luthfi memimpin dalam pembacaan ikrar kebangsaan.
Berikut isinya:
Ikrar Kebangsaan
Kami segenap unsur pemerintah, TNI-Polri, tokoh agama, dan tokoh masyarakat se-jabodetabek, berikrar:
1. Senantiasa memegang teguh 4 (empat) pilar kebangsaan, yakni: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
2. Siap mengedepankan aspek toleran (tasamuh), berkeseimbangan (tawazum), dan tegak lurus (i'tidal), dalam perikehidupan kemasyarakatan, berbangsa, dan bernegara.
3. Tidak akan memberikan peluang sejengkal pun kepada kaum intoleran.
4. Siap mengedepankan aspek kejujuran, persaudaraan, persatuan dan kesatuan dalam berkhidmat kepada agama, nusa dan bangsa.
5. Tetap waspada dalam setiap langkah, perbuatan, tidak mudah terintervensi oleh berita hoax dan senantiasa loyal terhadap setiap langkah menuju kemaslahatan bersama.