GELORA.CO - Anggota DPR RI Benny K. Harman menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuktikan pernyataannya akan menyelidiki keterlibatan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam kasus korupsi bansos Covid-19.
Melalui akun Twitter miliknya @bennyharmanid, Benny mempertanyakan keberanian KPK untuk mengusut kasus di pusaran PDI Perjuangan.
Politisi Partai Demokrat ini menandai sebuah artikel pemberitaan yang berisi pernyataan KPK akan menyelidiki Puan Maharani.
"KPK Dalami Keterlibatan Puan Maharani di Kasus Korupsi Bansos. KPK berani?" kata Benny seperti dikutip Suara.com, Kamis (24/12/2020).
Tak sampai disitu, Benny juga melontarkan sindiran keras kepada KPK.
Ia membuat perumpamaan KPK tak bernyali menangkap 'kakap besar' di laut dangkal, apalagi di laut dalam.
"Tangkap ikan 'kakap besar' di laut dangkal saja tak bernyali, apalagi di laut dalam," sindir Benny.
Benny K. Harman tantang KPK selidiki Puan Maharani (Twitter/bennyharmanid) |
Benny meminta kepada KPK agar bisa bekerja dalam diam. Tak perlu mengobral harapan yang tak perlu.
Namun, semuanya dibuktikan dengan tindakan dan pencapaian melalui kerja yang maksimal.
"Baiknya KPK bekerja dalam diam, jangan obral harapan dan jangan doyan main ci luk ba! Liberte!" tegas Benny.
Telusuri Aliran Korupsi Bansos Covid-19 di Kandang Banteng
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menegaskan lembaga antirasuah akan menyelidiki dugaan keterlibatan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam kasus korupsi bansos Covid-19.
Eks Menteri Sosisal Julair P. Batubara disebut menyerahkan uang miliaran kepada Staf Puan Maharani berinisial L.
Transaksi tersebut terjadi di wilayah Jawa Tengah pada 3 November 2020 lalu.
Ali menyebut ada kemungkinan pihaknya akan memanggil Puan atau stafnya yang berinisial L untuk dimintai keterangan.
Pemanggilan saksi akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan penyidikan.
"Pihak-pihak yang diduga mengetahui rangkaian peristiwa perkara ini kami pastikan akan dipanggil dan dikonfirmasi oleh penyidik," kata Ali.[sc]