GELORA.CO - Konflik bersenjata menjelang pemilihan umum di Republik Afrika Tengah membuat pemerintah China mengevakuasi sekitar 250 warga negaranya ke wilayah yang lebih aman.
Kedutaan Besar China di Bangui pada Rabu (23/12) mengungkap pihaknya telah melakukan upaya perlindungan warga setelah delapan kendaraan perusahaan pertambangan China dicuri dalam konflik tersebut.
Walaupun situasi saat ini cukup terkendali dengan bantuan pasukan penjaga perdamaian PBB, Kedubes China mengatakan masih terjadi tembakan sporadis.
Dimuat Associated Press, selain delapan kendaraan, beberapa properti lain juga dicuri dari empat perusahaan tambang milik China. Sejauh ini belum ada laporan warga yang terluka.
Konflik di Republik Afrika Tengah terjadi menyusul keputusan pengadilan pada 3 Desember yang menyatakan mantan Presiden Francois Bozize tidak diizinkan berpartisipasi dalam pencalonan.
Sebagai tanggapan, Bozize mengumpulkan kelompok pemberontak utnuk melakukan aksi unjuk rasa di ibukota. Pada 15 Desember, mereka terlibat dalam konflik dengan pasukan pemerintah di daerah Yaloke.
Situsi tersebut membuat Rusia mengirimkan 300 instruktur militernya pada Selasa (22/12) untuk melatih tentara menghadapi serangan pemberontak.
Republik Afrika Tengah adalah negara yang kaya sumber daya. Tetapi konflik SARA meliputi negara tersebut sejak 2013.(
RMOL)