GELORA.CO - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali meluruskan informasi terkait adanya rumah yang dijadikan sebagai tempat penembakan terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM, M. Choirul Anam mengatakan, bahwa informasi terkait adanya rumah sebagai tempat kejadian penembakan dipastikan tidak benar.
"Jadi kalau ada rumah tempat kejadian saya pastikan itu tidak benar. Karena itu juga yang diquote adalah statment saya, jadi saya pastikan Komnas HAM tidak pernah menemukan rumah tempat penyiksaan," ujar Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/12).
Karena kata Anam, hingga saat ini pihaknya masih proses menyelidiki kronologi peristiwa secara detail. Sehingga, belum ada kesimpulan apapun yang telah disampaikan oleh Komnas HAM terhadap penembakan 6 laskar tersebut.
"Sampai saat ini kami masih berproses mendetailkan semua narasi, kronologi peristiwa sampai saat ini. Sampai tadi malam kita masih memeriksa kembali," kata Anam.
"Pertanyaan soal rumah penyiksaan itu sejak dua hari lalu secara bertubi-tubi ditanyakan kepada kami. Dan kami pastikan bahwa statment soal rumah penyiksaan tidak tepat dan tidak pernah kami sampaikan, kalau ada yang menulis berarti salah," pungkas Anam. (RMOL)