GELORA.CO - Kasus kematian 6 anggota Front Pembela Islam (FPI) terus menjadi polemik di negeri ini. Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule secara khusus menyoroti kehadiran negara dalam kasus tersebut.
Menurutnya, jika semua pihak bertindak sesuka hati, maka hal itu sama saja menghilangkan fungsi negara. Sebab, negara hadir untuk memberi batasan-batasan agar setiap hak warga negara terpenuhi.
“Jika semua bisa suka-suka, untuk apa ada negara?” katanya kepada redaksi, Rabu (9/12).
Menurutnya, peran negara juga patut dipertanyakan jika gagal dalam mencerdaskan bangsa, wujudkan keadilan, dan kemakmuran.
Dalam kasus ini, Iwan Sumule secara tegas mengingatkan bahwa demokrasi hadir untuk membatasi kekuasaan, bukan membatasi pikiran dan berserikat.
“Demokrasi itu alat wujudkan keadilan dan makmurkan rakyat. Bukan alat bunuh rakyat,” tutupnya. (RMOL)