GELORA.CO - Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) menceritakan drama pengejaran yang dilakukan polisi di Tol Jakarta – Cikampek hingga menewaskan 6 laskar FPI.
Habib Rizieq mengatakan, dirinya tidak menduga ada pihak yang ingin menghalangi mobilnya saat dalam perjalanan menuju ke Karawang.
“Pada saat kejadian, tidak ada satu pun di antara kami, baik saya dan keluarga maupun seluruh laskar yang pengawal, yang begitu setia yang ingin, yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepat, mengganggu adalah dari kepolisian. Sama sekali kami tidak menduga, kami tidak pernah mengira, apalagi kami menunjuk,” ucap HRS saat memberikan sambutan di depan 5 jenazah laskar FPI sebelum dimakamkan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/12).
“Yang kami tahu, mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami dan jumlah mereka bukan satu-dua tiga mobil, banyak sekali mobil saling silih berganti berupaya untuk maju ke depan, untuk bisa sampai ke mobil Habib Hanif, yang persis ada di belakang saya, bahwa untuk bisa mencapai mobil saya yang ada di depan,” sambung HRS, seperti disiarkan Front TV.
HRS menyebut banyak mobil yang memburu mobilnya saat dalam perjalanan ke Karawang. Namun laskar mencoba melindungi mobilnya, sehingga tak terkejar.
Berkat perjuangan para laskar, akhirnya Habib Rizieq dan keluarganya sampai ke Karawang dengan selamat.
“Tapi dengan gagah luar biasa, para syuhada kita, laskar-laskar pengawal yang ada di belakang ini, Saudara, ada dua mobil, luar biasa, mereka cerdas, mereka berani, mereka begitu luar biasa mengendalikan situasi dan kondisi sehingga para penjahat tadi tidak satu pun yang berhasil untuk mencapai kami. Bagaimana sigapnya mereka, cerdasnya mereka, beraninya mereka tanpa senjata,” ucap HRS.
HRS menegaskan bahwa tuduhan yang menyebut laskar FPI dibekali senjata api adalah fitnah besar.
“Bahwa tuduhan para pengawal kami yang dipersenjantai adalah fitnah besar, bohong besar, tidak ada satu pun pengawal kami yang dipersenjatai, karena kami tidak pernah mengira, kalau kami akan diperlakukan seperti itu,” katanya.
“Pengawal-pengawal ini pengawal standar keluarga biasa, pengawal standar keluarga biasa. Saya ada 4 mobil, semua isinya keluarga, anak mantu, saudara. Cucu-cucu kami semuanya ikut, ada tiga masih bayi, masih minum air susu ibu. Dan ada masih 4 di bawah 4 tahun, bahkan di bawah 3 tahun. Jadi benar iya, kami sekeluarga semua, Saudara,” tandas HRS.
Menanggapi pernyataan Habib Rizieq, Polri menyebut penyidik sedang menyidik peristiwa itu. Polri meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyidikan.
“Penyidik sedang berproses dalam melakukan penyidikan. Tunggu saja nanti akan disampaikan dengan bukti pendukungnya,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan.
Seperti diketahui, polisi menembak 6 anggota laskar pengawal Habib Rizieq di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12).
Polisi menjelaskan tindakan tegas itu terpaksa dilakukan lantaran mereka ditodong senjata tajam dan senjata api oleh anggota laskar FPI.
Polisi menyebut saat kejadian ada 10 anggota laskar FPI. 6 ditembak karena dinilai membahayakan keselamatan polisi, sementara 4 lainnya melarikan diri.
“Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal sebanyak 6 orang,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (7/12).[psid]