GELORA.CO - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka membantah disebut terlibat dalam pusaran korupsi bansos eks Mensos Juliari Batubara. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut informasi tersebut merupakan rumor yang sudah diklarifikasi oleh Gibran.
"Kan sudah diklarifikasi oleh yang bersangkutan sendiri, oleh Mas Gibran kan gitu," kata Alexander Marwata, saat ditemui wartawan usai menjadi pembicara dalam acara Hakordia di Gedung Putih, Kantor Bupati, Kompleks Kantor Terpadu Pemkab Boyolali, Rabu (23/12/2020).
Alex, sapaannya, mengatakan semua informasi terkait kasus korupsi bakal menjadi perhatian penyidik. Namun, pihaknya memastikan informasi tanpa disertai alat bukti tidak akan ditindaklanjuti.
"Sekarang masih dalam proses penyidikan, nanti informasi apa yang berkembang di masyarakat, itu pasti akan menjadi perhatian dari penyidik. Ya tentu nggak semua informasi, kalau misalnya hanya sebatas isu, desas-desus ngapain juga kita klarifikasi," jelas dia.
"Semua berdasarkan kecukupan alat bukti, kalau penyidik misalnya mendapatkan dua alat bukti yang saling mendukung, mungkin itu akan kita kembangkan. Tapi kalau hanya katanya, katanya, katanya, nggak," sambung Alex.
Alex kembali menegaskan pihaknya hanya akan menindaklanjuti dugaan Gibran terlibat korupsi bansos jika ada alat bukti. Ketika ditanya wartawan apakah KPK akan menindaklanjuti informasi itu, Alex bicara soal rumor.
"Ngapain (ditindaklanjuti), nggak itu kan baru rumor. Kalau hanya rumor itu banyak banget kita dengar. Sepanjang semua ada alat buktinya. Jadi kita akan melakukan dengan profesional, dengan basis alat bukti. Kalau hanya rumor, nggak," ujar Alex.
Sebelumnya diberitakan, Gibran mengaku tak pernah merekomendasikan PT Sritex sebagai pembuat tas bansos. Gibran menyebut jika ingin korupsi, ada proyek yang lebih besar dari tas bansos.
"Kalau mau korupsi kok kenapa korupsinya baru sekarang, korupsinya nggak dulu-dulu. Nggak saya nggak pernah seperti itu. Kalau pengin proyek ya proyek yang lebih gede, PLN, Pertamina, jalan tol itu nilainya triliunan. Saya nggak pernah seperti itu. Apalagi ikut campur seperti itu," kata Gibran di Solo, Senin (21/12).
Gibran juga menegaskan dana kampanyenya di Pilkada Solo bisa dicek dalam laporan yang sudah dia sampaikan ke KPU.
"Bisa dicek sendiri, bisa dicek semua. LHKPN, dana kampanye, bisa dicek online. Silakan dicek ke tim. Kita nggak pernah yang namanya ditutup-tutupi," cetus Gibran.
Cawalkot Solo juga menyatakan siap ditangkap jika ada bukti dia terlibat kasus korupsi bansos. "Ya tangkap aja kalau salah. Tangkap aja kalau ada buktinya. Tidak pernah ikut-ikut. Tidak pernah ada yang namanya merekomendasikan, memerintah atau apapun itu," ujar Gibran.
Terpisah, PT Sritex juga membantah isu tersebut. "Marketing kami di-approach oleh pihak Kemensos," jelas Head of Corporate Communication Sritex Joy Citradewi kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (21/12).[]