GELORA.CO - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Meski tidak diungkap oleh AHY dan Ganjar, namun pertemuan itu dianggap sebagai penjajakan keduanya untuk berpasangan di Pilpres 2024. Ganjar sebagai capres, AHY sebagai cawapres.
AHY mendatangi Ganjar Rabu (2/12) malam. Pertemuan berlangsung di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Puri Gedeh, Kota Semarang. Pertemuan dua tokoh nasional yang berlangsung santai itu diawali dengan makan malam bersama dengan menu ikan mangut serta garang asem.
Setelah makan malam bersama, AHY dan Ganjar melanjutkan pertemuan tertutup hingga 30 menit. Usai pertemuan, AHY mengaku kedatangannya hanya untuk silaturahim.
"Ya saya sengaja silaturahim ke rumah Pak Ganjar, saya ingin ketemu sahabat, tokoh yang sangat saya ingin ajak berdiskusi," kata AHY.
Secara khusus AHY mengaku support kepada Ganjar dalam menangani pandemi Covid-19.
AHY memuji Ganjar. Menurut putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) iti, Ganjar memiliki banyak pengalaman dan terobosan untuk membuat Jateng dalam kondisi baik.
"Dan kami ingin memberikan doa serta 'support' itu. Ya tadi memang diskusi macam-macam, tapi hanya diskusi renyah, tidak banyak membicarakan isu penting apalagi membahas negara," ujarnya.
Ganjar menyampaikan hal yang sama. Ia membenarkan berdiskusi banyak dengan AHY termasuk diskusi tentang penanganan Covid.
"Kita berbagi cerita tentang bagaimana penanganan Covid-19 dan lainnya. Tentu saya senang bisa ketemu Mas AHY, ketua partai yang masih muda. Saya saja gak sanggup lho, lebih hebat dia," ujar Ganjar memuji.
Ganjar mengaku banyak bercerita dengan AHY karena sudah kenal dekat, termasuk dengan SBY.
"Kami cerita banyak karena kita berteman sudah lama, dengan Pak SBY juga. Saat saya maju Gubernur Jateng periode kedua juga Pak SBY dukung saya. Tadi saya tanya kabar beliau, ternyata jadi manajer voli, luar biasa," tukasnya.
Peneliti senior RMPolitika Jakarta, Muchtar Syihabuddin, menilai wajar jika muncul anggapan pertemuan AHY-Ganjar tidak terlepas dari kontestasi Pilpres. Meski begitu, baik Ganjar maupun AHY, perlu menahan diri agar keduanya tidak dikesankan kepagian mempersiapkan diri.
"Tentu wajar kalau ada anggapan keduanya sedang melakukan penjajakan. Karena memang langkah untuk kontestasi Pilpres perlu disusun sejak dini," kata dia.
Dia melihat peluang Ganjar berpasangan dengan AHY di pilpres nanti sangat terbuka. Setahun terakhir, baik nama Ganjar maupun AHY kerap muncul dalam survei sebagai capres. Bahkan belakangan ini berbagai lembaga survei memotret elektabilitas Ganjar menempati urutan teratas, sementara AHY masuk 10 besar.
Menurutnya, duet Ganjar-AHY bisa menjadi duet maut.
"Bisa saja Ganjar capres, AHY cawapresnya," demikian kata Muchtar.[]