GELORA.CO - FPI kembali mengeluarkan pernyataan sikap mereka terkait peristiwa tewasnya 6 pengawal Habib Rizieq pada Senin (7/12) dini hari.
Sekretaris Umum FPI Munarman mengatakan, mereka menyayangkan pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi. Menurutnya, pernyataan Jokowi telah menjustifikasi aksi kekerasan di Indonesia.
"Kami mengecam atas sikap dan ucapan dari Presiden Republik Indonesia yang justru memberikan justifikasi terhadap tindak kekerasan negara terhadap warga negara sendiri," kata Munarman dalam keterangannya, Selasa (15/12).
Sebelumnya, ada tiga penyataan Jokowi terhadap peristiwa ini. Mulai dari masyarakat tidak boleh semena-mena dan melanggar hukum, lalu meminta Komnas HAM ikut dalam mengusut kasus ini serta meminta aparat tidak mundur dalam pengusutan ini.
Munarman menilai, peristiwa yang menimpa 6 pengawal Habib Rizieq itu merupakan bukti nyata kekerasan secara struktural.
"Ini adalah merupakan bukti kekerasan struktural yang paling nyata, yang dilakukan oleh penguasa dan akan melanjutkan tembok imunitas terus berlanjut terhadap aparat negara yang melakukan berbagai pelanggaran HAM terhadap rakyatnya sendiri," tegas dia.
Terlebih, dunia saat ini sedang merayakan hari HAM. Maka dari itu, Munarman meminta peristiwa ini tidak dijadikan permainan.
"Apalagi dunia saat ini sedang dalam momen memperingati Hari HAM sedunia. Jangan sampai Indonesia dikenal di dunia sebagai bangsa tidak beradab karena menjadikan nyawa rakyat sebagai permainan drama komedi yang tidak lucu," tutup dia. (*)