GELORA.CO - Ramai di media sosial Ferdinand Hutahaean jadi bulan-bulanan netizen. Sampai siang ini tagar #Gurun Sahara masih menjadi trending topic di lini massa twitter.
Itu bermula dari cuitan Ferdinand Hutahean yang bermaksud menyindir untuk kasus tanah Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung Bogor. Ferdinand dalam cuitannya menyebut Gurun Sahara di Arab Saudi. Alamak.
Cuitan itu pun dibalas dengan serangan bertubi-tubi kepada “ kampret” yang sekarang jadi “cebong” itu. Padahal, menurut netizen, Gurun Sahara yang disebut Ferdinand itu terletak di Afrika.
“Sahara terletak di utara Afrika dan berusia 2,5 juta tahun. Padang pasir ini membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah, Bambang.
Tapi aku maklumi, baru jadi cebong ‘kan? Selamat datang. Teruskan perjuanganmu, Lae,” tulis akun @makmurxxx
Sementara akun @ahistaxxx menulis: “Gurun sahara itu pinggiran petamburan paok bukan arab.
Tolol lu emang abadi .
Ngitung matematika kaga becus .
Peta Geografi jg kg tau .
Lu becusnya apa tablo !”
Akun @andixxx juga ikut meramaikan meski juga menyindir. Dia menulis begini: “Ya nggak apa2… Apa aja sekarang termasuk arab. Bila perlu hutan amazone kita masukkan wilayah arab.”
Ferdinand Hutahean pada Pilpres 2019 yang lalu menjadi tim sukses Prabowo-Sandi. Setelah capres 02 kalah, Ferdinand mundur dari Partai Demokrat dan bergabung dalam barisan pemerintah.
Dalam posisi dia berdiri Ferdinand Hutahean tak henti menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, misalnya mempertanyakan dana event balap mobil listrik Formula E di Jakarta.
Namun dalam beberapa kali debat di TV, Ferdinand berkali-kali diserang dan dibuat keok. Bahkan muncul pelesetan “SMA lu dimana?” yang layangkan Geis Chalifah. Istilah itu kini melekat untuk mengolok-olok Ferdinand Hutahaean.
Pada program TV itu tema yang diambil adalah kebijakan Anies Baswedan yang merenovasi Monas. Bicara Monas, Geisz Chalifah mempertamyakan SMA lu di mana? Kontan Ferdinand emosi dalam acara Dua Sisi di TV One itu.
Terkait Gurun Sahara, Geisz Chalifah kembali menohok Ferdinand Hutahaean. Geisz mengatakan, Ferdinand berkali – kali mengecam Pemrov DKI Jakarta terkait dana Formula E dan seringkali pula meminta KPK menyelidiki sebagai kasus korupsi.
Namun pernyataan Ferdinand itu bukan saja dibantah oleh Geisz Chalifah namun diberi serangan balik yang membuat Ferdinand bungkam.
“Gurun Sahara Adanya di Afrika Gobloggg!!!!!!,” tulis Geisz.
Menurut Geisz, Jakarta banjir penghargaan namun kaum OD langsung sesak nafas lalu ngoceh sesuai kapasitas otak dikitnya tentang dana Formula E.
“Gini ya OD: Dana Formula E ga hilang cuma ditunda. Diseluruh dunia ditunda. Yg hilang itu: DANA PEMBELIAN LAHAN MILIK SENDIRI DI CENGKARENG RP 668 M,” cuit Geisz Chalifah. (*)