GELORA.CO - Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta Pusat mengabarkan tidak menerima pasien tanpa gejala. Hal itu karena kapasitas tempat di Wisma Atlet yang hampir penuh.
Situasi serupa juga dialami oleh DKI Jakarta. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengungkap ruang perawatan untuk pasien COVID-19 di Ibu Kota telah terisi penuh. Kondisi ini terjadi di rumah sakit umum daerah (RSUD) maupun di wisma-wisma.
"Yang pertama, rasanya ruang-ruang perawatan untuk COVID di Jakarta rumah sakit pemerintah daerah sudah terisi penuh," kata M Taufik dalam jumpa pers di Wisma Garuda, Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Sabtu (26/12/2020).
"Kemudian wisma-wisma juga sudah terisi, beberapa wisma, seperti wisma di Ragunan, kemudian Taman Mini, juga sudah terisi," tambahnya.
Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan pemerintah daerah sudah berusaha sedemikian rupa menghambat laju COVID-19. Namun belakangan angka pertumbuhan COVID-19 meningkat.
"Saya kira sudah saatnya, karena pemerintah daerah sudah berupaya sedemikian rupa, kemudian COVID ini setiap hari belakangan nambah pesat, 1.000, 1.500 sampai bahkan 2.000," kata Taufik.
Taufik khawatir jumlah kasus COVID-19 terus bertambah. Sebab, kondisi tersebut berpotensi membuat sarana perawatan tidak memadai untuk menampung jumlah pasien lagi.
Ajak Pengembang Apartemen Kerja Sama.
Dia berharap pengembang apartemen di Jakarta bersedia membantu Pemprov DKI dalam penanganan COVID-19. Dia berharap pengembang meminjamkan apartemennya untuk kepentingan perawatan pasien.
"Saya berharap pengembang di Jakarta, bagi pengembang yang masih memiliki apartemen belum terjual, belum terjual, sekira dengan sukarela harusnya menyerahkan atau meminjamkan, meminjamkan apartemen itu untuk kepentingan perawatan yang terkena COVID di Jakarta," kata M Taufik.
Taufik menyebut langkah tersebut sebagai kolaborasi masyarakat dengan pemerintah. Hal ini dikarenakan pandemi COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama.
Taufik mengajak pengembang apartemen bekerja sama karena di dalam apartemen sudah terdapat ruang-ruang yang bisa langsung jadi tempat isolasi pasien COVID-19. Lain halnya dengan GOR, yang harus dibuat ruang-ruang terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu tambahan.
"Kalau ada gedung lain di kita misalkan GOR, GOR itu harus dibuat dulu untuk menjadi ruang-ruang, perlu waktu. Saya kira apartemen-apartemen itu kan sudah, sudah sudah jadi ruang-ruang. Nah, ruang-ruang itulah yang kita pakai," ujar Taufik.
Taufik berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan penularannya mengalami penurunan.
"Saya kira ini intinya yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman media ya, kita berharap COVID di Jakarta segera berakhir. Dan mudah-mudahan penularannya mengalami penurunan, yang mestinya penurunan drastis," kata Taufik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza meminta kepada warga tidak perlu dikhawatirkan.
"Jangan khawatir sekalipun Wisma Atlet mulai mendekati angka penuh, tapi kami pastikan semua (fasilitas untuk pasien COVID-19 di Jakarta) tersedia, cukup," kata Riza di Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Jaktim, Rabu (23/12).
Riza menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menangani pandemi COVID-19. Dia memastikan semua fasilitas kesehatan di Jakarta dalam kondisi baik.
"Kami pastikan semua fasilitas di Jakarta baik, lengkap, dan tersedia. Kami setiap hari, setiap saat terus melakukan evaluasi, memantau, mengontrol dan memastikan semua fasilitas Jakarta itu tidak hanya memenuhi standar yang diminta WHO, oleh satgas pusat, tapi juga ketersediaannya dan kualitasnya baik," terangnya.
Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki beberapa gelanggang olahraga (GOR), Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah, Graha Wisata Ragunan, dan Jakarta Islamic Center (JIC). Tempat-tempat itu, sambungnya, bisa digunakan untuk pasien tanpa gejala.
"Dan kami juga menyiapkan ada wisma yang sudah disiapkan. Ada di Ragunan, di Koja (JIC), TMII, bahkan bila dimungkinkan juga kami sudah siapkan GOR-GOR di Jakarta sebagaimana arahan gubernur," ucap Riza.
Riza pun kembali memastikan bahwa DKI Jakarta tidak kekurangan tempat isolasi untuk pasien COVID-19. Dia mengatakan banyak tempat atau gedung yang bisa dipakai sebagai ruang isolasi pasien positif virus Corona.
"Tapi tempat lainnya ada, kami sudah siapkan, jadi di Jakarta tidak kekurangan lah, ya. Bahkan nanti dari semua kementerian memiliki tempat-tempat Pusdiklat, wisma-wisma yang dapat dimanfaatkan (untuk pasien COVID-19). Insya Allah di Jakarta tidak akan kekurangan tempat terkait penanganan pencegahan COVID," tandas Riza.(dtk)