GELORA.CO - Aksi 1812 yang menuntut pembebasan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, tak hanya diikuti oleh mereka yang berada di wilayah Jabodetabek. Sejumlah simpatisan dari daerah lain pun siap mengikuti aksi unjuk rasa pada hari ini, Jumat (18/12).
Namun, sebagian rombongan Forum Suara Masyarakat Lampung (FSML) yang menuju Jakarta harus tertahan di Pelabuhan Bakauheni sejak Jumat dini hari (18/12) hingga pagi pukul 07.45 WIB.
Sebagian peserta aksi di luar rombongan berhasil lolos menyeberang untuk ikut Aksi 1812 menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab di depan Istana Negara.
Mereka yang tertahan adalah yang ikut rombongan tiga bus--satu bus berisi 60 orang. Alasan pemeriksaan adalah untuk mencegah pandemi Covid-19, kata Ketua Dewan Tanfidziah Provinsi Persaudaraan Alumni (DRP PA) 212 Lampung, Ulul Azmi.
Aparat gabungan TNI-Polri memeriksa sebagian rombongan yang dipimpin Ustaz Royan satu per satu alasan pandemi Covid-19, beber Azmi kepada Kantor Berita RMOLLampung, Jumat pagi (18/12).
"Kami memohon bantuan dari para warga Lampung lainnya, untuk bisa menolong kami agar kami bisa dengan segera menyeberang dari Bakauheni menuju ke Merak," tambahanya.
"Jazakumullah khairan katsira. Terus semangat berjuang, pantang mundur meski sejengkal, Allahu Akbar," tandasnya.
Dia yakin, upaya ini untuk mencegah mereka ikut Aksi 1812 di Istana Negara, selesai shalat Jumat siang ini.
Pada Kamis (17/12), Tim Gabungan Polres Lampung Selatan, Kodim 0421, Marinir, Satpol PP, dan Brimob Polda Lampung melaksanakan Operasi Cipta Kondisi di Pelabuhan Bakauheni.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Zaky Alkazar Nasution menjelaskan, operasi dilakukan dalam rangka cipta kondisi dan upaya penyekatan massa yang hendak melakukan aksi ke Jakarta.
"Tujuannya masyarakat jangan beramai-ramai tanpa tujuan yang jelas, apalagi Jakarta dan Banten zona merah Covid-19," ujarnya saat apel gabungan di Dermaga 5 Pelabuhan Bakauheni.
Seluruh kendaraan pribadi dilakukan pengecekan dan pemeriksaan di areal pemeriksaan Seaport Interdiction sedangkan pemeriksaan bus di parkiran keberangkatan setiap dermaga.
"Pemeriksaan terhadap penumpang, barang bawaan dan kelengkapan surat kendaraan," ujarnya.
Dalam menjalankan tugas pemeriksaan penumpang dan kendaraan, tim gabungan wajib menerapkan protokol kesehatan, dan bersikap humanis.
"Dilakukan dengan humanis dan penerapan protokol kesehatan," kata Zaky.[rmol]