GELORA.CO - Azan dan iqomah memanggil jihad ‘hayya alal jihad’ disebut dikumandangkan santri di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, milik Habib Bahar Smith di Kemang, Kabupaten Bogor.
Pesantren ini berlokasi di Desa Pabuaran, Kemang, Kabupaten Bogor. Pesantren ini milik Habib Bahar Smith yang sedang mendekam di Lapas Gunungsindur terkait kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Belum ada klarifikasi resmi dari Ponpes Tajul Alawiyyin terkait azan dan iqomah yang sudah viral ini.
Salah satu akun @alfatih.212, memposting iqomah memanggil jihad ini di akun Instagram.
Dalam sebuah video pendek di laman Instagram, video ini diposting akun @alfatih.212. Tidak ada keterangan kapan video ini diambil.
Hanya ada caption atau tulisan Ponpes Tajul Alawiyyin, Kemang, Bogor.
“Rapatkan barisan kalian wahai sekalian ummat, kawal ketat ulama kalian dari kedzoliman kaum zindik yang penuh tipu daya,” jelas keterangan video itu.
Terlihat jelas dalam video itu, satu orang yang mengumandangkan azan atau Iqomah yang biasa disebut muazin, dan di belakangnya ada jemaah laki-laki yang sendang berdiri bersama-sama.
Mereka mengenakan baju koko warna putih, sarung, kopiah, serban hingga ada yang memakai gamis jubah. Dan mereka terlihat dalam satu ruangan.
Satu orang yang berada di depan jemaah salat itu melantunkan azan atau iqomah sambil memegang mikrofon. Setiap kalimat atau lafaz yang dibacakan muazin itu diulang sebanyak dua kali.
Ketika muazin mengumandangkan kalimat hayya alal jihad maka para jemaah yang di belakangnya mengangkat tangan kanannya ke atas sambil mengucapkan juga kalimat hayya alal jihad.
Namun, kalimat hayya alashshalaah yang biasanya disebutkan dalam azan atau iqomah, tidak dilantunkan. Dan dilanjutkan ke kalimat hayya alalfalaah.
Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan seruan untuk jihad itu tidak hanya di Petamburan, Jakarta Pusat, tapi juga di beberapa tempat lain.
“Iya benar. Macam-macam itu di mana-mana, ada di Petamburan, ada di Bogor,” kata Aziz saat dihubungi wartawan, Senin (30/11/2020).
Menurut Aziz, hal itu wajar-wajar saja. Aziz menilai seruan itu sebagai bentuk respons para pengikut Habib Rizieq Shihab yang dinilai sebagai sebuah kezaliman.
“Saya rasa itu wajar, karena masyarakat melihat ketidakadilan melihat kezaliman luar biasa kepada ulama dan habaib karena tidak sepaham dengan pemerintah,” kata Aziz Yanuar.[psid]