GELORA.CO - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik dua kebijakan Presiden Jokowi di sektor energi. Kebijakan itu mengenai gasifikasi batu bara dan program biodiesel.
Di sisi lain, Ahok ingin menerapkan prinsip bisnis China atau dikenal dengan 3C, yaitu Cuan, Cengli, Cincai. Apa arti ketiga kata itu?
Ahok Nilai Proyek Gasifikasi Batu Bara Jokowi Kemahalan
Untuk proyek gasifikasi batu bara, Ahok menilai proyek ini kurang ekonomis. Jokowi mendorong batu bara diolah menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk bahan baku pengganti LPG. Tujuannya menekan impor LPG.
Akan tetapi, menurut Ahok DME lebih mahal dari LPG sehingga butuh subsidi agar harganya terjangkau masyarakat. Ini bisa menjadi beban negara di kemudian hari, sebab subsidi yang dibutuhkan lebih besar dari subsidi LPG.
"DME sebagai substitusi LPG menarik, tetapi mungkin memerlukan subsidi karena DME lebih mahal daripada LPG. Juga memiliki offtake jangka panjang," kata dia dalam diskusi panel di International Oil and Gas Convention 2020, Rabu (2/12).
Pertamina merupakan salah satu BUMN yang ditugasi mengerjakan proyek gasifikasi batu bara bersama dengan PT Bukit Asam Tbk (Persero) dan menggandeng Air Products dari Amerika Serikat sebagai investor.
Ahok Juga Kritik Program Biodiesel B30
Ahok juga mengkritik kebijakan Biodiesel 30 persen atau B30. Menurut dia, harus ada fleksibilitas dari program ini. Sebab, harga CPO yang terus bergerak.
Karena itu, sebaiknya CPO diekspor saja ketika harganya sedang tinggi, tak perlu dipaksakan untuk biodiesel di dalam negeri. Persoalannya, harga biodiesel bisa lebih mahal dari minyak bumi saat permintaan sedang tinggi-tingginya.
"FAME (minyak sawit yang diubah menjadi biodiesel) bisa mengurangi defisit. Harusnya, ketika harga CPO lebih tinggi dari minyak mentah, akan lebih baik diekspor karena tidak ada gunanya produksi very high untuk FAME," kata dia.
Ingin Terapkan Prinsip Bisnis 3C China di Pertamina
Di sisi lain, Ahok ingin menerapkan prinsip 3C yang dikenal di China ke BUMN perminyakan yang tengah diawasinya. Prinsip 3C itu adalah Cuan, Cengli, dan Cincai.
Kata Ahok, prinsip 3C itu perlu diterapkan di Pertamina sebagai daya tarik menggaet investor. Pertama, Cuan yang artinya profit atau untung. Menurutnya, prinsip ini pasti dicari oleh investor ketika mempertimbangkan untuk berbisnis, termasuk ke Pertamina.
Kedua, Cengli yang diartikan sebagai keterbukaan atau fairness. Ketiga, Cincai yang maksudnya kemudahan atau fleksibilitas saat berkompromi.
"Ada prinsip 3C yang biasanya orang China sebut. Cuan, Cengli, dan Cincai. Ini merupakan prinsip semua investor untuk berinvestasi. Ini yang harusnya bisa kita jawab," kata Ahok dalam kesempatan yang sama. []