Ada 3 Bayi Dekat Habib Rizieq saat Laskar FPI Ditembak Polisi

Ada 3 Bayi Dekat Habib Rizieq saat Laskar FPI Ditembak Polisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Saat penembakan 6 laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, ada 3 bayi di dekat Habib Rizieq. Ketiga bayi itu masih menyusui.

Cerita itu diungkapkan Rizieq dalam keterangan pers dalam sebuah suara. Insiden itu pun membuat FPI mendorong Komnas HAM, Komnas Anak dan Komnas Perempuan untuk melakukan investigasi atas penembakan itu.

"Karena dalam rombongan Habib Rizieq yang diganggu pada rangkaiannya peristiwa penembakan tersebut, terdapat perempuan, bayi dan balita," kata Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar.

FPI juga akan mendorong pihak Komnas HAM untuk memperluas, keterlibatan dan partisipasi Publik dengan merekrut komisioner Adhoc dari kalangan masyarakat sipil, yang profesional dan independen serta berintegritas.

"Untuk menjadi anggota Tim Pencarian Fakta dalam peristiwa ekstra Judicial Killing ini," lanjutnya.

Habib Rizieq mengungkapkan tidak ada satupun di antara rombongannya yang tahu akan adanya pernyergapan malam itu.

“Kami tidak ada yang menyerang seperti yang disebutkan. Baik saya dan keluarga dan seluruh Laskar pengawal yang ada pada saat itu tidak tahu,” kata Habib Rizieq.

Kami tidak pernah takut menghadapi ancaman. Mereka laskar luar biasa yang setia. Kami sudah membentuk tim untuk 6 Syuhada kita. Akan lakukan siaran pers nasiaonal kami akan menempuh jalur hukum. Kami tak akan biarkan mereka tidur tenang,” lanjut dia.

“Saya minta seluruh raykat Indonesia. Kita tempuh prosedur hukum yang jelas. Siapa otaknya semua akan terbuka.”

Habib Rizieq pun mengatakan tidak tahu jika rombongannya dibuntuti. Saat itu Habib Rizieq bersama keluarganya berangkat malam hari untuk melangsungkan kegiatan mengaji keluarga inti.

“Saat itu kami tidak pernah tahu kalau yang lakukan ini pihak kepolisian. Karena itu si siaran pers yang kami keluarkan, kami menyebut ‘orang tidak dikenal’. Kami tidak akan menuduh tanpa saksi kami benar-benar tidak tahu,” katanya.

Rombongan Habib Rizieq ada 4 mobil. Terdiri dari anak, mantu, saudara dan cucu. Sementara ada 3 bayi yang ikut.

“Saya ada 4 mobil isinya keluarga, anak, mantu, saudara, cucu kami semua ikut. Ada 3 masih bayi masih minum ASI bahkan ada balita di bawah 4 tahun, 3 tahun,” beber Habib Rizieq.

Lalu, tiba-tiba rombongannya dipepet dan diganggu oleh beberapa mobil yang mengikutinya.

“Kalau yang melakukan pengejaran, memepet, mengganggu adalah dari pihak kepolisian (setelah kami tahu belakangan). Saat kejadian kami sama sekali kami tidak pernah menduga atau mengira apalagi menuduh siapa orang-orang itu. Yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami,” katanya.

Tidak cuma satu mobil, HRS mengatakan ada beberapa mobil yang menguntitnya.

“Banyak sekali (mobil) mereka saling silih berganti berupaya untuk maju ke depan untuk bisa sampai ke mobil habib-habib kami yang persis ada di belakang saya. Bahkan untuk mencapai mobil saya yang persis ada di depan,” lanjutnya.

Setelah lepas dari bahaya, ia mengaku tidak ada lagi kabar tentang 6 pengawalnya.

“Dari pagi sampai siang, kami mencari ke RS di karawang untuk mencari para syuhada ini di mana mereka, ternyata tidak ditemukan,” kata Habib Rizieq.

Hingga turunnya pernyataan kepolisian soal insiden penembakan tersebut.

“Akhirnya Allah membuka mulut yang membantai. Mereka tak bisa sembunyikan, Allah Maha Kuat Maha Besar. Para penyergap mereka bajingan penjahat mereka mengakui itu bagian dari penyidikan Polda Metro jaya,” kata Habib Rizieq.

Dalam kesempatan tersebut Habib Rizieq juga menyampaikan bahwa kala itu yang ada di dalam mobil seluruhnya adalah keluarga dan tidak satupun yang punya senjata api.

“Bahwa tuduhan pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar bohong besar. Tidak ada satupun pengawal kami yang dipersenjatai. Standar pengawalan kami adalah standar pengawalan masyarakat biasa,” katanya.

Dalam pernyataannya, Habib Rizieq juga akan mengandeng sejumlah pihak seperti pengacara, lembaga bantuan hukum, komnas HAM hingga komnas perlindungan anak, karena dalam rombongan tersebut terdapat anak-anak yang terlibat bahaya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita