GELORA.CO - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengaku ditawari izin tinggal selamanya di Arab Saudi.
Tawaran itu didapatnya sehari sebelum pulang ke Indonesia.
Hal ini diungkapkan Habib Rizieq kepada para pendukungnya di Markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2020).
Awalnya, Rizieq mengungkap adanya pihak yang melaporkan berita bohong kepada otoritas Arab Saudi. Namun setelah diberi penjelasan, mereka justru minta maaf.
"Jangan cerita deportasi, saya ditawarkan, 'Habib, anda mau pulang besok ke Indonesia atau mau tinggal di sini selamanya, silakan'," kata dia seperti terlihat dari video yang diunggah kanal YouTube
"Maka dari itu pada malam Ahad, pada Sabtu malam Ahad, sebelum saya pulang, saya ke Riyadh. Saya diundang resmi ke Riyadh. Saya ketemu petinggi di sana. Mereka tawarkan, 'mau tinggal di sini? Kita beri izin tinggal, seumur hidup pun boleh. Silakan anda memutuskan'," kata Habib Rizieq menceritakan pertemuannya dengan pemerintah Arab Saudi.
Lebih lanjut, Habib Rizieq pun mengaku bahwa dia tidak punya persoalan dengan pemerintah Arab Saudi.
"Enggak, saya gak punya persoalan dengan pemerintah Saudi. Jadi bohong kalau ada yang bilang saya punya persoalan," kata dia.
Sebelumnya, Habib Rizieq mengaku tidak mempunyai masalah besar saat tinggal di Arab Saudi selama beberapa tahun. Meski demikian, ada pihak yang ingin membuatnya bermasalah.
"Jadi saya ini di sana diperiksa oleh badan intelijen Suadi, saya diperiksa dewan keamanan Saudi. Nah belakangan, kenapa saya diperiksa, mereka mendapat laporan sampah dari negeri ini," kata Habib Rizieq.
Habib Rizieq mengatakan, otoritas Arab Saudi mendapat kabar bohong tentang dirinya.
"Kita (otoritas Arab Saudi) mendapat informasi-informasi yang bohong, bahkan mereka bilang zubalah, zubalah itu sampah, informasi sampah tentang Anda," kata Habib Rizieq menceritakan pengalamannya.
"Jadi katanya saya ini buronan, melarikan diri, ada persoalan hukum yang saya hadapi. Saya katanya red notice, kemudian ada lagi yang mengatakan kalau saya ini orang politik yang selalu bikin keributan di mana-mana. Nanti bahaya untuk keamanan Saudi," sambung Habib Rizieq.
Habib Rizieq tidak mau menuduh pihak yang memfitnahnya. Namun dia curiga bahwa yang melaporkan hal itu bukan orang biasa.
"Laporan-laporan semacam ini, saya tidak mau menuduh yang melapor si A, si B, atau si C, tapi ini ada. Dan ini bukan laporan dari orang biasa. Kalau laporan dari orang biasa, enggak bakal dihiraukan pemerintah Saudi. Ini tingkat negara, ini bukan tingkat RT, bukan tingkat RW, ini tingkat negara. Negara Saudi mendapatkan laporan, berarti yang memberi laporan ini tingkat tinggi juga," kata dia.
Habib Rizieq mengaku ditanyai berbagai hal oleh otoritas Arab Saudi atas laporan yang mereka terima. Termasuk tuduhan bahwa Habib Rizieq masih tersangkut kasus hukum di Indonesia.
Demi memberi penjelasan, Habib Rizieq mengaku menerjemahkan SP3 kasusnya.
"SP3-nya saya terjemahkan ke Bahasa Arab," kata dia.
Setelah memperlihatkan dokumen SP3 kasusnya, lanjut Habib Rizieq, dia sempat balik bertanya kepada otoritas Arab Saudi.
"Jadi saya katakan tuduhan apa yang anda dapat dari pemerintah Indonesia? 'Oh anda ini melarikan diri dari Jakarta karena kasus hukum', saya tunjukkan, ini SP3-nya, silakan anda baca. Begitu mereka baca mereka kaget, ini kan hukum sudah selesai, kenapa kok masih dilaporkan anda tetap bersalah, jadi pemerintah saudi sendiri yang menilainya," kata dia.
Setelah mendapat penjelasannya, kata Habib Rizieq, otoritas Arab Saudi meminta maaf.
"Singkat cerita, akhirnya pemerintah Saudi, otoritas yang berwenang di bidang ini, mereka justru akhirnya minta maaf," kata dia.
Tonton videonya di bawah ini: