GELORA.CO - Kemunculan spanduk-spanduk berisi penolakan kehadiran Habib Rizieq Shihab di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan, dinilai sangat provokatif dan berpotensi memicu konflik.
Sebab, dipastikan tidak semua masyarakat di Sumatera Utara menolak kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.
"Habib Rizieq juga punya pendukung di sini, tentu spanduk-spanduk menolak kedatangannya dengan berbagai tudingan provokatif akan sangat melukai mereka," kata Ketua GNPF Ulama Binjai, Ustaz Sani Abdul Fatah, Selasa (24/11).
Terbaru, kata Sani, ia sangat menyayangkan munculnya kelompok ibu-ibu yang menamakan diri Majelis Talim yang juga ikut membuat video penolakan kedatangan HRS di Sumatera Utara.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan hal yang tidak perlu. Karena hanya akan memunculkan perpecahan di kalangan umat Islam sendiri.
"Untungnya masih banyak umat Islam di antaranya pendukung HRS dan para laskar Islam yang sigap menurunkan dan mencopot spanduk-spanduk tersebut," sebutnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.
Sani berharap aksi-aksi provokatif dari pihak yang tidak menyukai HRS agar dihentikan. Sebab, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi pertaruhan dari munculnya aksi mereka tersebut.
"Kalau misalnya kelompok pendukung HRS dan mereka bertemu di lapangan, tentu bisa jadi persoalan," demikian Ustaz Sani. (RMOL)