GELORA.CO - Dalam sepekan terakhir ini, situasi di Indonesia digemparkan oleh berbagai peristiwa besar yang cukup menarik perhatian publik.
Pertama, peristiwa kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab yang disambut ribuan ummat Islam dari berbagai daerah sehingga memenuhi Bandara Soekarnohatta.
Peristiwa kedua yang tak kalah menggemparkan yakni tidak hadirnya mantan panglima TNI, Gatot Nurmantyo dalam acara penganugerahan gelar Bintang Mahaputera di Istana.Dan peristiwa lain yakni bertemunya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Habib Rizieq di kediamannya.
Hersubeno Arif dalam akun youtube Hersubeno Point yang rilis pada Kamis, 12 November 2020 mengatakan, peristiwa tersebut dikatakan penting karena berkaitan dengan bobot dari masing-masing tokoh tersebut.
Ketiga tokoh tersebut yakni, Habib Rizieq, Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo menurut Hersubeno Arief memiliki bobot yang tinggi sehingga jika digabungkan kira-kira memiliki score 4-0.
Hersubeno menyebut besarnya pengaruh Habib Rizieq bisa dilihat dari banyaknya undangan dari berbagai daerah yang ingin dikunjungi oleh sang Habib tersebut.
Hersubeno mengatakan hal yang luar biasa dari HRS ini ialah ketika beliau menggaungkan isu rekonsiliasi dengan pemerintah. Menurutnya ini luar biasa, mengingat selama ini Habib Rizieq terkesan keras dan tak ada toleransi.
Habib Rizieq mengklaim bersedia untuk rekonsiliasi dengan pemerintah tetapi dengan syarat agar pemerintah mau membebaskan para ulama yang ditangkap dan dikriminalisasi, para tokoh, para buruh, para mahasiswa yang ditangkap dan mau membuka itikad baik.
Hersubeno mengatakan syarat yang diajukan ini luar biasa, karena HRS tak hanya mempedulikan anggota kalangan FPI saja tetapi juga menyebut banyak pihak lainnya. Sehingga ini akan membuat manuver politik HRS sangat luar biasa dan skornya menajadi sangat tinggi.
“Begitu Habib menyebut nama Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat, itu otomatis para simpatisan KAMI akan bergabung pada Habib, ini luar biasa”kata Hersubeno.
Tak hanya itu, Hersubeno juga menyebut Anies Baswedan juga memiliki manuver politik yang luar biasa sebagai figur.
“Meskipun terkesan silent, tetapi tetap diberitakan media sebagai peristiwa besar”kata Hersubeno.
Terlebih, Anies adalah salah satu kandidat yang memiliki elektabilitas tinggi untuk maju ke Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut akan menjadi lebih mungkin lagi manakala Anies mendapat dukungan dari Habib Rizieq.
Hersbeno mengatakan oposisi Habib Rizieq dan Anies sangat kuat karena mereka memiliki pendukung cukup besar. Terlebih dukungan ini datang dari berbagai kalangan.
Terakhir, Hersubeno juga menyebut Gatot Nurmantyo dengan aksinya yang tidak hadir dalam undangan ke Istana. Menurut Hersubeno, penolakan Gatot mengandung banyak hal-hal yang substansial. Tak sesederhana seperti yang dikatakan Menkopol hukam Mahfud MD.
Menurut Hersubeno, manuver Gatot yang menerima penghargaan tetapi menolak hadir juga sangat luar biasa karena semakin memperkuat posisi Gatot di pemerintahan dan juga dikalangan pendukungnya.
Hersubeno mengatakan saat ini ada dua poros yang mempengaruhi kondisi perpolitikan Indonesia yakni poros Istana yang terletak di Istana kepresidenan dan poros rakyat yang terletak dikediaman Habib Rizieq. ***