GELORA.CO - Front Pembela Islam (FPI) tetap kekeuh menggelar silaturahmi dan tablig akbar yang rencananya dihadiri Habib Rizieq Syihab di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sekadar diketahui, Pemkab Cianjur tidak mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut.
Ketua FPI Cianjur Habib Hud Alaydrus mengatakan dalam kegiatan tablig akbar tidak diperlukan izin dari pemerintah. Penyelenggara sekadar menyampaikan pemberitahuan. Sehingga, kata dia, tanpa izin pun kegiatan tetap bisa digelar.
"Itu hak pemda tak mengeluarkan izin, mungkin dengan pertimbangan kondisi pandemi. Tapi tablig akbar sifatnya hanya pemberitahuan, bukan izin. Makanya kita akan tetap gelar kegiatannya," ujar Habib Hud via sambungan telepon, Kamis (19/11/2020).
Menurut Hud, pemerintah seharusnya bukan melarang, melainkan bisa memfasilitasi agar tempatnya bisa luas sehingga protokol kesehatan, seperti jaga jarak, bisa diterapkan secara maksimal. "Seharusnya pemerintah berfikir jernih. Bukan dengan tidak mengeluarkan izin tapi dengan memfasilitasi tempat, supaya tempatnya luas dan bisa jaga jarak," tuturnya.
Jika memang dilarang, ia mengaku bisa menyiasati dengan berbagai hal. "Kalau mau akal-akalan, tinggal sebut saja agenda di Cianjur salat berjamaah bersama Habib Rizieq. Siapa yang bisa melarang? Tapi kita kan tidak mau seperti itu, kita tetap ikut aturan. Makanya kita akan tetap berkoordinasi baiknya seperti apa," ucapnya.
"Tetapi untuk kegiatan, Insyaallah tetap digelar," kata Hud menegaskan.
Habib Rizieq dikabarkan bakal ke Cianjur untuk bersilaturahmi dengan para ulama dan menggelar tablig akbar. Namun, Pemkab Cianjur tidak akan mengeluarkan izin untuk setiap agenda yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
"Ya tidak, kalau ada permintaan izin tidak akan izinkan. Karena ini masih situasi pandemi. Kerumunan massa dalam satu tempat dapat memicu penyebaran. Sedangkan kita sedang gencarnya mencegah penyebaran," ujar Pjs Bupati Cianjur Dudi Sudrajat.
Bila panitia tablig akbar itu tetap memaksakan menggelar kegiatan dan menghadirkan massa banyak, Pemkab Cianjur tidak akan segan untuk menertibkannya. "Kalau nyelonong sendiri tetap menggelar kegiatan, kita akan koordinasi dengan polisi untuk ditertibkan," ucap Dudi.[]