GELORA.CO - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan target penerimaan pajak di tahun 2020 berpotensi tidak tercapai karena perekonomian nasional masih terdampak COVID-19.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara kunci di acara serap aspirasi implementasi UU Cipta Kerja bidang perpajakan yang digelar secara virtual, Kamis (19/11/2020).
Target penerimaan negara tahun 2020 totalnya Rp 1.699,94 triliun, yang berasal dari perpajakan Rp 1.404,50 triliun, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) Rp 294,14 triliun, dan hibah Rp 1,30 triliun.
Dari target perpajakan Rp 1.404,50 triliun, penerimaan pajak sebesar Rp 1.198,82 triliun dengan realisasi Rp 750,62 triliun atau 62,61% dari target.
"Ini adalah penerimaan pajak yang rendah karena alami kontraksi, dan ini ada risiko tidak tercapai kondisi korporasi dan masyarakat betul-betul tertekan," kata Sri Mulyani.
Dia menjelaskan, pandemi COVID-19 telah berdampak besar bagi perekonomian nasional. Banyak perusahaan atau pabrik yang tutup serta merumahkan karyawannya karena tidak mampu bertahan di tengah pembatasan aktivitas.
COVID-19, dikatakan Sri Mulyani tidak hanya berdampak besar bagi sektor kesehatan, melainkan juga sosial, ekonomi, maupun keuangan. Dengan begitu, maka kemampuan masyarakat memenuhi kewajiban pajak menjadi berkurang.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menjelaskan, target penerimaan negara di tahun 2020 mengalami penurunan dan belanja negara mengalami peningkatan demi menangani pandemi COVID-19.
Dengan kebijakan tersebut, maka defisit APBN melebar ke level 6,34% terhadap produk domestik bruto (PDB). Anggaran belanja negara naik menjadi Rp 2.739,16 triliun. Peningkatan belanja ini dipenuhi melalui pembiayaan alias utang.
dalam rangka menolong ekonomi dan menangani COVID, dan membantu masyarakat. Belanja Rp 2.739 triliun untuk membantu seluruh sektor, seluruh daerah, dan masyarakat serta menangani COVID," jelasnya.
Perlu diketahui, realisasi penerimaan negara mencapai Rp 1.158,98 triliun atau 68,18% dari target Rp 1.699,94 triliun. Dari angka tersebut, yang berasal dari perpajakan sebesar Rp 892,43 triliun atau 63,54% dari target Rp 1.404,50 triliun. Sementara setoran dari PNBP sudah Rp 260,87 triliun atau sudah 88,69% dari target, sedangkan penerimaan hibah mencapai Rp 5,67 triliun atau surplus 436,89% dari target Rp 1,30 triliun. Realisasi ini tercatat hingga akhir September 2020.(dtk)