GELORA.CO - Sikap Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang mengganti reuni Aksi 212 dengan dialog nasional karena masih di masa pandemi Covid-19 layak diberikan apresiasi.
"Pengalihan aksi karena kesadaran pandemi layak diapresiasi," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah (DKS) kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/11).
Dedi menilai, sikap tersebut memperlihatkan bahwa Habib Rizieq Shihab (HRS) yang merupakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), PA 212, GNPF-Ulama maupun ormas lainnya tidak selalu mengedepankan keinginan kelompoknya saja.
"Ini menandai HRS tidak selalu mengedepankan keinginan kelompok," kata Dedi.
Menurutnya, sikap kepedulian terhadap upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19, sangat diperlukan agar tidak kembali menimbulkan kegaduhan.
"Tenggang rasa semacam ini diperlukan agar tidak ada lagi kegaduhan," pungkasnya. (RMOL)