GELORA.CO - Seorang pendeta dan televangelis di Amerika Serikat meninggal dunia terinfeksi Covid-19, beberapa bulan setelah menyebut pandemi virus corona disebabkan oleh mereka yang melakukan seks di luar nikah dan kelompok LGBT.
Menyadur Independent, Irvin Baxter, pembawa acara Kristen di televisi berjudul 'End of the Age', mengembuskan napas terakhir pada Selasa (11/11) lalu, usai menjalani perawatan virus corona.
Pria yang telah menjalani perawatan di rumah sakit selama satu pekan tersebut, dinyatakan meninggal dunia pada usia 75 tahun.
"Irvin pergi dengan meninggalkan hadiah yang besar. Kami merayakan hidupnya, tetapi di saat yang sama, ada kesedihan," ujar Dave Robbins, pembawa acara 'End of the Age'.
Baxter pada Maret, menyatakan pandemi virus corona muncul sebagai buntut dari "gaya hidup berdosa".
Perilaku yang mengakibatkan Covid-19 ini, menurut Baxter, seperti hubungan seksual pranikah dan hubungan sesama jenis.
Lebih jauh, pendeta yang berbicara di acara 'The Jim Bakker Show' ini, mengatakan kebanyakan pengantin di AS tidak perawan saat mereka menikah.
Pendeta itu mengatakan bahwa orang-orang dengan gaya-gaya hidup berdosa seperti yang ia maksud, tidak akan mendapatkan berkah dari Tuhan.
"Tuhan mungkin menggunakan (Covid-19) ini sebagai panggilan peringatan. Virus corona mungkin hak istimewa, saya akan memberi tahu anda sekarang, ada penghakiman yang jauh lebih besar," katanya.
Tahun lalu, pendeta yang dilaporkan mendukung Presiden AS Donald Trump itu mengatakan kritik terhadap presiden adalah perbuatan setan, sebagaimana dilaporkan Right Wing Watch.
Disebutkan, Baxter meninggal dunia di hari ketika Amerika Serikat mencatatkan hampir 240.000 warganya meninggal dunia akibat virus corona.[]