GELORA.CO - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), M. Rizieq Shihab sudah pulang ke tanah air setelah 3,5 tahun bermukim di Arab Saudi, Selasa pagi (10/11).
Anggota Komosi DPR RI, M. Nasir Djamil mengatakan, kepulangan Habib Rizieq harus dijadikan momentum bagi pemerintah untuk melakukan rekonsiliasi.
"Justru di sinilah pemerintah harus melihat bahwa Habib bisa diajak dalam pengertian untuk mari kita bersatu. Jadi, sebenarnya Habib itu tidak sendiri dia, jadi justru pemerintah melihat ini secara positif, dan kemudian seperti yang diusulkan beberapa pihak, ya sudah rekonsiliasi," ujar Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/11).
Politisi senior PKS ini berharap agar pemerintah tidak mencari-cari kesalahan Habib Rizieq, agar terwujud perdamaian antar umat. Lantaran hingga saat ini Habib Rizieq masih diakui oleh jemaahnya yang setia.
"Jangan lagi nanti Habib dicari-cari kesalahannya, dipanggil-panggil lagi ke polisi. Jadi, harus begitu. Jangan lagi pemerintah membiarkan dipanggil-panggil polisi lagi, justru itu akan meruncingkan masalah, itu enggak akan sehat bagi persatuan kita rakyat Indonesia ini," tuturnya.
Nasir mengaku belum mengetahui secara pasti kasus yang menerpa Habib Rizieq sudah dihentikan atau tidak. Namun, dia berharap pemerintah tidak memancing-mancing atau membuka kembali kasus yang menerpa Habib Rizieq.
"Saya enggak tahu apakah sudah SP3 apa belum. Ini momentum untuk rekonsiliasi," tandasnya. (RMOL)