GELORA.CO - Sebuah pondok pesantren yang terletak di Bulak Kapal Bekasi Timur, rusak akibat peluru atau mimis senapan angin. Namun, polisi menyebut tidak ada niat dari si pemilik senapan angin untuk menembak ke sana.
Polisi menyebut motif penembakan ini adalah ketidaksengajaan. Pemilik tidak sadar kalau peluru senapan anginnya itu menyasar hingga ke pesantren. Saat itu, si pemilik tengah memainkan senapan anginnya.
"(Pemilik) tidak sadar (senapan anginnya menembak ke pesantren saat memainkannya)," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Polisi Erna Ruswing kepada wartawan, Kamis, 5 November 2020.
Si pemilik sendiri sah dalam kepemilikan senapan angin. Dalam kejadian ini, diketahui yang bersangkutan tidak dipidana. Tidak ada korban jiwa dan luka, namun kaca bagian depan pesantren pecah. Hal ini diselesaikan secara kekeluargaan. "Senapan angin kan beli di ini, ada (syarat kepemilikan)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah pondok pesantren yang terletak di Bulak Kapal Bekasi Timur, rusak akibat lesatan peluru/mimis senapan angin. Ada delapan kali tembakan angin itu dilesatkan. Alhasil, sejumlah kaca bangunan itu pecah.
Peristiwa itu diunggah dalam halaman Twitter @sarang_hamnida pada Senin, 2 November 2020. Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik itu diperlihatkan banyak kaca yang pecah. Bahkan, ada petugas kepolisian yang sudah melakukan pengamanan.
Bahkan, pengunggah menyebut ada sembilan kali lesatan peluru/mimis yang merusak bangunan pondok pesantren tersebut.
"Betul mas, sudah kita amankan pelakunya. Kejadiannya tiga hari lalu, Minggu 1 November 2020, " kata Kapolsek Bekasi Timur Komisaris Polisi Sutoyo kepada VIVA, Selasa, 3 November 2020.
Sutoyo menceritakan, awalnya pelaku memainkan senapan anginnya di pekarangan rumah kontrakan yang dihuninya. Namun, peluru senapan itu malah menyasar ke bangunan pondok pesantren.
"Jadi memang dia tidak sadar kalau peluru senapannya melesat mengenai bangunan lain," katanya. (*)