Pangdam Jaya: Tak Ada Alasan Orang Beragama Langgar Protokol Kesehatan

Pangdam Jaya: Tak Ada Alasan Orang Beragama Langgar Protokol Kesehatan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan tak ada alasan bagi umat yang beragama apapun untuk melanggar protokol kesehatan di masa pandemi Corona (COVID-19). Pasalnya, menjaga kesehatan adalah bagian dari amalan agama.

"Maka tak ada alasan bagi kita untuk beragama tapi melanggar protokol kesehatan, sebab menjaga kesehatan juga bagian dari mengamalkan agama," kata Dudung dalam Acara Ngopi bareng Pangdam Jaya di Markas Kodam Jaya Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (25/11/2020).

Dudung mengatakan agama juga tidak mengajarkan tentang caci maki. Dia menyebut agama justru mengajarkan untuk bertutur kata baik.


"Beragama tapi mencaci maki, maka mencaci-maki itu bukan sejatinya agama justru mendengarkan, berkatalah yang baik atau diam. Jadi agama justru mengajarkan berkatalah yang baik atau diam," ungkap Dudung.

Dudung menegaskan dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW merupakan suri taudalan dan panutan bagi umat. Nabi Muhammad, kata Dudung, juga menuntun umatnya untuk berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.

"Alhasil menjadi Islam adalah menjadi sejatinya umat dengan benar mencontoh pribadi Rasulullah Nabi Muhammad SAW, beliaulah panutan, pelita dan juga obor yang menuntun kita pada cahaya, bukan pada kegelapan akhlak dan suramnya budi pekerti," kata Dudung.


"Apalagi kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi tradisi ketimuran, maka tata krama, kearifan lokal dan kebudayaan adalah sejumlah hal yang tidak boleh kita lepaskan dengan alasan kita menjunjung tinggi agama," imbuhnya.


Dudung mengungkapkan agama Islam tidak mengajarkan untuk mendewa-dewakan individu seolah suci tanpa celah. Dudung menuturkan nabi telah bersabda bahwa kemuliaan seseorang didasarkan atas ketakwaannya.

"Justru agama tidak bertentangan dengan budaya, agama adalah nilai value, prinsip dan spirit yang bisa bersanding dengan kebudayaan kita, bukan kebudayaan luar yang dipaksakan atas nama agama, agama Islam juga tidak mengajarkan agar kita mengultuskan individu tertentu mentahbis seolah orang, seseorang itu suci tanpa celah padahal Nabi Muhammad bersabda tidak ada kemuliaan dari seorang atas seorang, kecuali karena ketakwaannya," ungkapnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita