GELORA.CO - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman berbicara tentang persatuan dan kesatuan di Jakarta Raya sebagai wilayah komandonya. Mayjen Dudung bahkan berbicara keras terhadap pengancam persatuan dan kesatuan.
Awalnya, Pangdam Jaya berbicara tentang adanya baliho berwajah Habib Rizieq yang diturunkan lima orang berpakaian loreng. Mayjen Dudung menyatakan, dirinyalah yang memerintahkan agar baliho tersebut diturunkan.
Bila FPI tak mau taat hukum, Pangdam Jaya bahkan mengusulkan agar ormas tersebut dibubarkan saya. Mayjen Dudung memberi peringatan kepada FPI agar tidak menjadi pemecah persatuan.
"Ya, saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras. Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat Islam, tidak semua, banyak umat Islam yang berkata, berucap, dan bertingkah laku baik," ujar Mayjen Dudung Abdurachman di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Kemudian Mayjen Dudung berbicara soal prajurit TNI yang melakukan patroli di sekitar markas FPI dan kediaman Habib Rizieq di Petamburan. Mayjen Dudung mengatakan hal tersebut merupakan kegiatan rutin Garnisun.
"Saya sebagai Dankorgatap, satu wilayah DKI terdiri dari darat, udara, laut. Kita rutin melaksanakan patroli untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Mayjen Dudung kembali memberi peringatan. Kodam Jaya bahkan tak segan 'menghajar' siapa saja yang mengancam persatuan dan kesatuan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Sekali lagi saya sampaikan, jangan mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di wilayah DKI Jakarta, saya panglimanya. Jangan coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di Jakarta. Kalau mencoba mengganggu, akan saya hajar nanti!" tegas Mayjen Dudung.
Pangdam Jaya pun memastikan siap menerjunkan pasukannya untuk terus melakukan patroli, termasuk di wilayah Petamburan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan.
"Setelah ini nanti pasukan akan di-briefing siapa berbuat apa akan kita briefing dan setelah itu mereka akan kembali ke pasukan masing-masing, patroli sekitar saja dan kembali ke satuan," kata Pangdam Jaya.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman angkat bicara soal viralnya video yang menunjukkan baliho bergambar wajah Habib Rizieq Syihab diturunkan orang berseragam loreng. Mayjen Dudung menyatakan penurunan baliho itu atas perintahnya.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu," ungkap Mayjen Dudung.
Dudung menegaskan ada aturan yang harus dipatuhi terkait pemasangan baliho. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa paling benar.
"Kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya," tegasnya.
Dudung meminta tidak ada pihak yang seenaknya dan coba-coba dengan TNI. Dudung bahkan meminta FPI dibubarkan dan tidak bersikap seenaknya.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Saya katakan, itu (penurunan baliho) perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," ujarnya.
Tak hanya itu, Dudung menegaskan pihaknya akan menindak tegas jika ada yang mengganggu persatuan. Ia juga menyinggung soal umat Islam, yang seharusnya bertutur kata dan bersikap baik.
"Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan. Jangan merasa mewakili umat Islam, tidak semua, banyak umat Islam yang berkata, berucap, dan bertingkah laku baik," kata Dudung.(dtk)