GELORA.CO - Pemerintah terlihat bingung, kikuk, dan gengsi terkait kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air. Sehingga lewat Menko Polhukam Mahfud MD, pemerintah membolehkan jemaah untuk menjemput sang Imam Besar langsung di Bandara Soekarno Hatta.
Menurut politikus PKS, Muhammad Nasir Djamil, jika pemerintah memberikan pengamanan ketat atas kepulangan Habib Rizieq terkesan pemerintah pro. Padahal rezim pemerintah saat ini dikenal sinis terhadap sang Habib.
“Kalau ini dilakukan pemerintah seperti resmi menjemput Habib, makanya dibiarkan saja. Pemerintah underestimate, kikuk, dan gengsi, mau mengatur (kepulangan) dengan baik. Tapi jika semua diatur terkesan, negara resmi menyambut Habib Rizieq,” ujar Nasir.
“Itu mungkin gambaran pemerintah, seperti itu. Makanya, Mahfud MD bilang, datang aja (menjemput), karena mereka underestimate. Akhirnya apa? Tidak memperhatikan dan mempersiapkan alternatif lalu lintas, jadwal penerbangan dan sebagainya,” imbuhnya.
Padahal, lanjut Nasir, pemerintah bisa memperkirakan jumlah jemaah Habib Rizieq akan membeludak hingga terjadi kemacetan parah di ruas tol bandara dan mengganggu keberangkatan calon penumpang pesawat lainnya.
Namun, jika hal itu dilakukan maka akan terkesan pemerintah mengistimewakan Habib Rizieq.
“Kalau full bekerja, kalau full dikerahkan, kesannya seperti resmi menyambut Habib Rizieq. Jadi mirip kayak presiden datang,” tandasnya. []