GELORA.CO - Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono mengungkap modus operandi yang digunakan oleh Kepala Cabang Maybank Cipulir berinisial A untuk menguras rekening nasabahnya. Pelaku memakai sistem rekening berjangka untuk menarik identitas korban.
“Yang bersangkutan yang menawarkan korban untuk membuka rekening berjangka, sementara rekening tersebut di bank itu sendiri nggak ada,” kata Awi, Sabtu (7/11).
Data-data korban kemudian dipalsukan oleh tersangka. Setelah itu, uang korban mulai dipindahkan ke beberapa rekening penampungan.
“Jadi memalsukan data-datanya sehingga dari situ uangnya ditarik yang bersangkutan, diinvestasikan bersama teman-temannya tadi,” imbuh Awi.
Saat ini rekan-rekan A tengah didalami guna memastikan status hukumnya. “Teman-teman tersangka memungkinkan jadi calon tersangka yang muter uang hasil kejahatan,” pungkas Awi.
Seperti diketahui, Herman Lunardi, orang tua dari Winda Lunardi, membuat laporan polisi ke Bareskrim Polri setelah tabungannya di Maybank hilang Rp 22,8 miliar. Uang tersebut hilang tak jelas dari rekening istrinya Herman Floleta dan anaknya, Winda.
Winda Lunardi diketahui merupakan penggawa salah satu tim E-Sport ternama di Indonesia. Uang yang hilang tersebut merupakan uang tabungan Winda dari hasil kerja kerasnya di dunia E-Sport.[jpc]