GELORA.CO - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi PKB Daniel Johan mengaku kaget dengan penangkapan itu.
"Kaget banget. Tapi saya belum paham kenapanya," kata Daniel kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).
Daniel tidak ingin berspekulasi lebih terkait penangkapan ini. Dia meminta semua pihak menunggu keterangan resmi dari KPK.
"Kita tunggu saja kepastian dan detailnya," ujar Daniel.
Daniel tak ingat kapan terakhir kali Komisi IV rapat dengan Edhy Prabowo. Namun, Daniel mengatakan saat rapat terakhir itu, Komisi IV telah meminta Edhy Prabowo menyetop ekspor benih lobster.
"Harus liat jadwal, dan di sana Komisi IV memutuskan untuk stop ekspor benur sampai ada peraturan PNBP yang jelas untuk negara," imbuhnya.
Sebelumnya, KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo. Penangkapan Edhy Prabowo terkait dengan ekspor benur atau benih lobster.
"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Rabu (25/11).
Penangkapan terjadi pada malam dini hari tadi di Bandara Soekarno-Hatta. KPK juga menangkap sejumlah orang dari KKP. Istri Edhy Prabowo juga dikabarkan ikut diamankan.
"Tadi pagi jam 01.23 WIB di Soetta. Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ujar Ghufron.
Edhy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Amerika Serikat. Usai ditangkap, rombongan dibawa dan tiba di gedung KPK. Penyidik KPK Novel Baswedan terlihat masih berada di gedung KPK saat rombongan tiba.(dtk)