GELORA.CO - PA 212 mengancam akan menurunkan massa apabila Habib Rizieq Shihab memenuhi panggilan polisi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes). Polri menegaskan negara tidak boleh kalah oleh premanisme.
"Yang jelas negara tidak boleh kalah dengan premanisme," Kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/11/2020).
Awi mengatakan polisi akan menyiapkan pengamanan. Namun dia tidak merinci jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan massa tersebut.
"Nanti kan disiapkan bagaimana laporan penyidik, bagaimana pengamanannya, bagaimana keamanannya kan sudah disiapkan," ujarnya.
Sebelumnya, PA 212 memastikan akan ada pengawalan jika Habib Rizieq hadir memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. PA 212 menyebut massa mendatangi Polda Metro seperti pada 2016.
"Siap mengawal.... Kalau (nanti) keputusan hadir, sudah dipastikan, seluruh massa pencinta beliau pasti akan turun," ucap Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, saat dihubungi.
"Itu selalu terjadi ketika Habib Rizieq 2016, 2017 diperiksa, itu kan penuh luar biasa umat," katanya.
Menurut Novel, akan ada konsekuensi kerumunan jika Habib Rizieq dipanggil Polda Metro Jaya. Menurut Novel Bamukmin, lebih baik Polda Metro Jaya mengurungkan pemanggilan tersebut.
"Artinya, dengan begini, sudah konsekuensinya akan terjadi kerumunan. Nggak usah panggil Habib Rizieq," katanya.
Seperti diketahui, Habib Rizieq dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Selasa (1/12) mulai pukul 10.00 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, selain Habib Rizieq, menantunya, Hanif Alatas, akan turut dipanggil untuk diperiksa terkait kasus kerumunan di Petamburan tersebut.
"Iya, hari Selasa (1/12)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat diminta konfirmasi, Minggu (29/11)
Surat panggilan untuk Hanif bernomor S.Pgl/8766/XI/2020/Ditreskrimum. Hanif Alatas diperiksa terkait kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.[]