GELORA.CO - Presiden Jokowi akan menganugerahkan penghargaan Bintang Mahaputera pada sejumlah eks pejabat, Rabu (11/11) besok. Salah satu yang akan mendapatkan penghargaan tersebut adalah eks Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Kasetpres, Heru Budi Hartono, memastikan Gatot Nurmantyo akan hadir di Istana dan menerima penghargaan dari bintang mahaputera dari Jokowi.
"Terkait Pak Gatot Nurmantyo, hadir. Sudah ambil undangan dan pernyataan kesediaan menerima tanda kehormatan," kata Heru, Selasa (10/11).
Sebelumnya, Heru mengatakan belum ada nama Gatot dalam daftar tamu yang mengikuti tes swab yang direkomendasikan Istana sebagai syarat untuk hadir di Istana besok.
Tes swab merupakan salah satu persyaratan untuk datang ke Istana Kepresidenan. Heru menyebut, bagi para tamu, Setpres merekomendasikan sejumlah RS untuk melakukan tes swab yang berkoordinasi langsung dengan Istana.
Namun demikian, Heru menyebut bisa saja Gatot atau tokoh lain yang tidak mengikuti tes swab oleh Setpres sudah melakukan swab sendiri untuk hadir di Istana besok.
Heru mengatakan, Istana akan tetap menerima tes swab dari pihak lain sebagai syarat menghadiri acara pemberian gelar besok.
"Tapi tak menutup kemungkinan Pak Gatot melakukan swab sendiri. Masih diterima misalnya dia di tempat lain, tapi nanti dilampirkan besok pagi hasilnya," ujarnya.
Heru menjelaskan, ada 68 orang yang diundang untuk menghadiri acara esok. Namun, yang sudah terkonfirmasi untuk mengikuti tes swab yang digelar di Istana adalah 48 orang.
Menurut dia, jumlah 48 dari 68 tamu undangan yang akan hadir besok masih akan bertambah. Sebab, mungkin saja mereka yang belum melakukan tes swab yang direkomendasikan Setneg melakukan tes sendiri atau sore ini baru mengiyakan permintaan tes di lokasi yang direkomendasikan Setneg.
"Mungkin nanti akan terus bertambah meningkat jumlahnya," ujarnya.
"Menunggu konfirmasi lebih lanjut dari masing masing yang belum memberikan hasil swab," lanjut Heru.
48 tamu undangan yang dipastikan hadir beberapa di antaranya adalah eks Menkomimfo Rudiantara dan eks Menteri ESDM Ignasius Jonan. []