GELORA.CO - Gus Miftah Maulana Habiburrahman menilai bahwa Pekerja Seks Komersil (PSK) lebih baik ketimbang koruptor di negeri ini. Menurutnya, hal tersebut dilihat dari segi harga diri.
"Kalian gak percaya lonte lebih baik daripada koruptor? Lonte menjual harga dirinya sendiri, sedangkan koruptor menjual harga diri rakyat. Bisa dibuktikan saya punya adik didikan lonte harganya Rp200 ribu paling murah, lah koruptor suara rakyat dihargai amplop seisi Rp20 ribu. Koruptor itu namanya bajingan," ucap Gus Miftah saat mengisi acara Gang Dolly Ngaji dan Shalawatan.
Ceramah yang disampaikan Gus Miftah ini terkait dalam semarak Hari Santri Nasional 2019 di Pertigaan Gang Dolly, Surabaya, Rabu 9 Oktober 2019 malam.
Ucapan Gus Miftah sontak membuat suasana menjadi cair meski waktu memasuki tengah malam, bahkan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana nampak begitu enjoy mendengar ceramah dari Gus yang suka dakwah di klub malam tersebut.
Gus asal Jogjakarta tersebut kemudian berkisah bahwa ia pernah memberi rukuh kepada para PSK saat berdakwah di suatu lokalisasi.
"Karena hari ini saya di Dolly, saya teringat pernah kasih 200 rukuh kepada PSK di suatu lokalisasi untuk mereka salat. Ternyata mereka juga butuh Allah. Mbak-Mbak PSK tidak semudah itu untuk mendatangi pengajian, maka dari itu kita yang harus jemput turun tangan," katanya.
Gus Miftah kemudian menilai ahli ibadah lebih sombong ketimbang ahli maksiat. Hal itu dikarenakan ahli ibadah memandang ahli maksiat dengan kerendahan, sedangkan justru ahli maksiat memandang ahli ibadah dengan sejuta pujian.
"Lebih baik pendosa yang menangis karena dosanya, daripada orang beramal yang bingung karena amalannya. Yang bisa jadi hakim itu hanya Allah SWT," terangnya. []