Edy Mulyadi: Mohon Maaf, Banyak Tokoh Kritis Setelah Berunding dengan Istana jadi Loyo

Edy Mulyadi: Mohon Maaf, Banyak Tokoh Kritis Setelah Berunding dengan Istana jadi Loyo

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sikap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang siap berdialog hingga rekonsiliasi dengan pemerintah asalkan harus membebaskan sejumlah tahanan politik, diapresiasi sejumlah pihak.

Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (Asmapi) Edy Mulyadi menilai, sikap Habib Rizieq yang siap rekonsiliasi dengan syarat membebaskan tahanan politik seperti Ustaz Abu Bakar Baasyir, aktivis senior Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Anton Permana, hingga aktivis mahasiswa adalah sikap seorang pemimpin sejati.

Dia berharap, ketegasan tersebut dapat terus dipegang Habib Rizieq andai rekonsiliasi benar terjadi dengan pemerintah.

Sebab, kata Edy, banyak tokoh yang kritis dengan pemerintah namun setelah berunding malah melempem perjuangannya. Menurut Edy, Habib Rizieq tidaklah demikian.

"Mohon maaf dengan segala hormat, mohon maaf, betapa banyak tokoh yang kritis kemudian diajak berunding, bahkan mendatangi Istana kemudian keluar menjadi loyo lesu ghirah perjuangannya," ujar Edy Mulyadi dalam akun YouTube @MimbarTube, Sabtu (14/11).

Menurut Edy, sikap yang saat ini ditampilkan Habib Rizieq menunjukkan sebuah kemenangan.

Sebab, apabila persyaratan dari Habib Rizieq itu dipenuhi oleh rezim maka keberhasilan besar telah diraih. Sekaligus, bagi teman-teman seperjuangannya dari elemen apapun yang mengkritisi pemerintah dan dijerat dengan pasal karet UU ITE itu akhirnya dibebaskan.

"Tapi kalau pun tidak dibebaskan, pemerintah tidak mau memenuhi tuntutan yang dikehendaki oleh Habib, ini juga kemenangan besar buat Habib," katanya.

"Kenapa? Ketika Habib mengatakan ini, kita yang mendengar videonya ini manusia benar-benar luar biasa, Habib ini betul-betul seorang pemimpin yang tidak memperdulikan dirinya sendiri," demikian Edy Mulyadi. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita