GELORA.CO - Partai Gerindra dan pemimpinnya Prabowo Subianto kini telah disorot habis-habisan usai Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo, yang merupakan anak buah kesayangan Prabowo, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Edhy terjerat kasus suap izin ekspor benih lobster bersama enam orang lainnya, yakni Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Safri (SAF), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Andreau Pribadi Misata (APM), swasta/Sekretaris Pribadi Menteri Kelautan dan Perikanan Amiril Mukminin (AM).
Selanjutnya, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi (SWD), staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih (AF), dan Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) Suharjito (SJT).
Belakangan, ajudan pribadi Prabowo Rizky irmansyah mengunggah foto di Instagramnya disertai dengan keterangan yang penuh metafora.
Dalam foto itu, ia terlihat bersama Prabowo dan sejumlah orang lainnya di dekat sebuah mobil.
Pada keterangannya, ia menyinggung soal hukum alam, termasuk siklus perputaran bumi menghadap matahari, dengan siktaksis yang cukup berantakan, semisal pada penulisan preposisi 'di' yang harusnya dipisah, ia tulis serangkai dengan kata setelahnya.
"Matahari itu akan bersinar tepat pada waktunya, pun akan meredupkan cahaya juga diwaktu yang tepat. Tenggelam, tak nampak, terbenam pada sela2 samudera," tulisnya.
Tidak diketahui secara pasti metafora itu dimaksudkan untuk mengungkapkan apa, namun diduga berkaitan dengan kasus yang menerpa kubu Gerindra.
"Tapi jangan lupa, bahwa esok cahaya itu akan kembali bersinar terang memberikan energi dan kehidupan kepada jagat. Bersinar - redup - kembali bersinar. Itu hukum alam yang ditentukan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. Jangan takut karena semua ada waktunya, semua ada masa nya, karena seluruh yang tumbuh dan berdiri di atas jagat dan juga segala yang terkandung di dalam nya itu tidak ada yang abadi," lanjutnya.
Ia kemudian mengingatkan bahwa tak ada yang abadi di dunia ini.
"Ingat : banyak yang hancur lebur, hilang bahkan binasa karena terlalu berbangga diri lebih dari yang seharusnya. Kami masih berdiri dengan kokoh dan dengan penuh keyakinan. Merdeka!" tutupnya.