Denny Siregar Rela Kepalanya Dipenggal, Iyut: Gegayaan! Alamatnya Kesebar Aja Terkencing-kencing

Denny Siregar Rela Kepalanya Dipenggal, Iyut: Gegayaan! Alamatnya Kesebar Aja Terkencing-kencing

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pegiat media sosial Denny Siregar mengunggah status di media sosial Twitternya tentang kesediannya untuk dipenggal kepalanya.

Komentar ini dia sampaikan di tengah viralnya video potongan cemarah Habib Rizieq Shihab yang bilang bahwa kejadian pemenanggalan seperti di Perancis bisa terjadi ketika aparat tidak berlaku adil terhadap penghina Nabi dan ulama.

Dalam potongan video itu, Habib Rizieq menyeru kepada pemerintah, khususnya kepolisian untuk bersikap tegas menindak para penista agama.

Habib Rizieq mengingatkan dengan kejadian yang terjadi di Perancis, dimana seorang diduga penista Rasulullah SAW kepalanya dipenggal.

"Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita kasih tau. Kalau tidak mau terjadi seperti di Perancis, penghina nabi dipenggal, tolong, kalau laporan penista nabi, proses dong. Yang menghina nabi, yang menghina ulama, proses, betul?" seru habib Rizieq dalam potongan video yang beredar.

Habib Rizieq menambahkan, apabila laporan-laporan terhadap penghina nabi dan ulama tidak diproses, maka jangan salahkan kejadian seperti di Perancis bisa terjadi juga di Indonesia.

"Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan," lanjut Habib Rizieq.

Potongan video tersebut viral di media sosial dan mendapatkan berbagai tanggapan.

Denny Siregar sendiri dalam akun Twitternya menyebut bahwa dia akan menyediakan kepalanya untuk dipenggal dengan syarat tertentu.

"Dipenggal oleh gerombolan setan berbaju agama adalah sebuah kehormatan. Percayalah. Kusediakan kepalaku jika itu menjadi jalan untuk menggerakkan banyak orang," tulis Denny Siregar.

Unggahan itu pun mendapatkan respon warganet.

Termasuk pihak-pihak yang justru menyindir Denny Siregar.

Salah satunya aktivis buruh, Iyut.

Iyut mengingatkan tentang 'kepanikan' Denny Siregar ketika ia diburu sejumlah orang usai dianggap melecehkan santri.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Denny Siregar dipolisikan atas unggahan di medis sosialnya.

Denny Siregar sendiri dilaporkan ke polisi pada Kamis, 2 Juli 2020.

Laporan itu merupakan respons atas pernyataan Denny dalam status Facebook-nya pada 27 Juni 2020.

Dalam status itu, ia menulis status berjudul "ADEK2KU CALON TERORIS YG ABANG SAYANG" dengan mengunggah santri yang memakai atribut tauhid.

Terlapor diduga tanpa hak menyebarkan informasi untuk menimbulkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA dan/atau penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

Terlapor diduga melanggar Pasal 45A ayat 2 dan/atau Pasal 45 ayat 3, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Saat itu, alamat rumah Denny Siregar di Surabaya bocor.

Beberapa orang, di media sosial, megancam akan mendatangi rumah Denny.

Bahkan, sejumlah foto yang beredar menunjukkan ada yang benar-benar datang ke rumah Denny Siregar.

Hanya saja, kondisi rumah sepi.

Menurut informasi, Denny pergi dari rumahnya untuk mengamankan diri.

Di akun medsosnya, Denny juga mengeluh terhadap aksi doxing itu.

Bahkan, kemudian ia menuntut pihak Telkomsel atas kebocoran data miliknya.

Dan kini, ia bicara soal kerelaannya kepalannya dipenggal.

Iyut pun meledeknya.

"Baru dibocorin alamat rumahnya aja udah terkencing-kencing lutut gemetaran, gegayaan pulak nantang-nantang minta leher dipenggal. BuzzeRp bicara kehormatan itu ibarat orang sakit jiwa yg teriak2 "aku gak gila"," tulis Iyut di akun Twitternya.

Ledekan juga diberikan oleh warganet lainnya.

"Alamat rumah dishare panik brisik doxang doxing pdhl kawannya paling sering doxing. skrg sok mau dipenggal. asli ini org jaman sekolah pasti gapunya temen," tulis @adihidaayat. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita